Jumat, 30 Desember 2016

Pengertian Auotocad

Pengertian Auotocad

AutoCAD 2007
    AutoCAD adalah perangkat lunak komputer CAD untuk menggambar 2 dimensi dan 3 dimensi yang dikembangkan oleh Autodesk. Keluarga produk AutoCAD, secara keseluruhan, adalah software CAD yang paling banyak digunakan di dunia.
    AutoCAD digunakan oleh insinyur sipil, land developers, arsitek, insinyur mesin, desainer interior dan lain-lain.
    Format data asli AutoCAD, DWG, dan yang lebih tidak populer, Format data yang bisa dipertukarkan (interchange file format) DXF, secara de facto menjadi standard data CAD. Akhir-akhir ini AutoCAD sudah mendukung DWF, sebuah format yang diterbitkan dan dipromosikan oleh Autodesk untuk mempublikasikan data CAD.
    AutoCAD saat ini hanya berjalan disistem operasi Microsoft. Versi untuk Unix dan Macintosh sempat dikeluarkan tahun 1980-an dan 1990-an, tetapi kemudian tidak dilanjutkan. AutoCAD masih bisa berjalan di emulator seperti Virtual PC atau Wine.
    AutoCAD dan AutoCAD LT tersedia dalam bahasa Inggris, Jerman, Perancis, Italia, Spanyol, Jepang, Korea, Tionghoa Sederhana, Tionghoa Tradisional, Rusia, Ceko, Polandia, Hongaria, Brasil, Portugis, Denmark, Belanda, Swedia, Finlandia, Norwegia dan Vietnam.

Rabu, 28 Desember 2016

WATERPAS DAN RAMBU UKUR

WATERPAS DAN RAMBU UKUR


A. Waterpass, Fungsi dan Cara Penggunaannya


1. Pengertian :
Waterpass ialah alat yang dipakai untuk mengukur perbedaan ketinggian dari satu titik acuan ke acuan berikutnya. Waterpass ini dilengkapi dengan kaca dan gelembung kecil di dalamnya. Untuk mengecek apakah sudah terpasang dengan benar, perhatikan gelembung di dalam kaca berbentuk bulat. Jika gelembung tepat berada di tengah, itu artinya waterpass telah terpasang dengan benar. Pada waterpass, terdapat lensa untuk melihat sasaran bidik.

2. Kegunaan/Fungsi :
Digunakan untuk mengukur atau menentukan sebuah benda atau garis dalam posisi rata baik pengukuran secara vertikal ataupun horizontal.

3. Cara Menggunakan/Mengukur :
Caranya dengan menempatkan permukaan alat ke bidang permukaan yang di cek. Untuk mengecek kedataran maka dapat diperhatikan gelembung cairan pada alat pengukur yang ada bagian tengah alat waterpass. Sedangkan untuk mengecek ketegakan maka bisa dilihat gelembung pada bagian ujung waterpass. Guna memastikan apakah bidang benar benar rata maka gelembung harus tepat berada ditengah alat yang ada.

4. Tingkat ketelitian :
Tingkat ketelitian waterpass ialah 1.5 mm.

5. Cara Membaca Skala dan Hasil :
a. Pada skala utama tentukan besar derajat dan menit dengan melihat jarum yang berhimpit pada skala, setiap skala mempunyai nilai 10’.
b. Pada skala nonius juga menentukan besar derajat jarum yang berhimpit dengan skala, dengan besar sudut setiap skala 20”.
c. Jumlahkan hasil bacaan antara skala utama dan nonius.

6. Bagian-bagian :
•    Tabung nivo.
•    Waterpass.

7. Cara Kalibrasi :
Alat ini telah dikalibrasi bersamaan dengan proses pembuatannya, karena itu alat ini bisa langsung digunakan dan memudahkan penggunanya.

8. Nama lain :
•    Leveling


9. Jenis-jenis :
•    Waterpass digital.
•    Waterpass manual.

10. Cara Merawat :
•    Bersihkan Waterpass baik sebelum maupun sesudah digunakan, bersihkan bagian-bagian yang sekiranya kotor.
•    Simpan di tempat yang aman.
•    Tempat penyimpanan harus bebas dari getaran, sinar matahari langsung dan fluktuasi temperatur.

B. Rambu Ukur

    Dalam ilmu ukur tanah, banyak sekali alat ukur yang digunakan dalam berbagai macam pengukuran. Ada berbagai macam pengukuran, yaitu pengukuran sipat datar, pengukuran sudut, pengukuran panjang, dan lain-lain. Alat ukur yang digunakan pun ada yang sederhana dan modern, yang masing-masing bekerja sesuai dengan fungsinya.

    Seperti yang telah kita ketahui bahwa permukaan bumi ini tidak rata, untuk itu diperlukan adanya pengukuran beda tinggi baik dengan cara barometris, trigonometris ataupun dengan cara pengukuran penyipatan datar. Alat yang digunakan dalam pengukuran sipat datar salah satunya adalah rambu ukur.

    Rambu ukur dapat terbuat dari kayu, campuran alumunium yang diberi skala pembacaan. Ukuran lebarnya 4 cm, panjang antara 3m-5m pembacaan dilengkapi dengan angka dari meter, desimeter, sentimeter, dan milimeter. Umumnya dicat dengan warna merah, putih, hitam, kuning. Selain rambu ukur, ada juga waterpass yang dilengkapi dengan nivo yang berfungsi untuk mendapatkan sipatan mendatar dari kedudukan alat dan unting-unting untuk mendapatkan kedudukan alat tersebut di atas titik yang bersangkutan. Kedua alat ini digunakan bersamaan dalam pengukuran sipat datar. Rambu ukur diperlukan untuk mempermudah /membantu mengukur beda tinggi antara garis bidik dengan permukaan tanah.

Jenis – jenis Rambu Ukur
Rambu untuk pengukuran sipat datar (leveling) diklasifikasikan ke dalam 2 tipe, yaitu:
1. Rambu sipat datar dengan pembacaan sendiri
a) Jalon
b) Rambu sipat datar sopwith
c) Rambu sipat datar bersen
d) Rambu sipat datar invar
2. Rambu sipat datar sasaran

Cara Pemasangan Bak Ukur/Rambu Ukur :
1. Atur ketinggian rambu ukur dengan menarik batangnya sesuai dengan kebutuhan, kemudian kunci.
2. Letakkan dasar rambu ukur tepat diatas tengah-tengah patok (titik) yang akan dibidik.
3. Usahakan rambu ukur tersebut tidak miring/condong (depan, belakang, kiri dan kanan), karena bisa mempengaruhi hasil pembacaan.
4. Arahkan lensa pada teropong pesawat.

Cara memegang rambu ukur
Cara penggunaan Rambu ukur dalam pengukuran sipat datar
Rambu ukur ini berjumlah 2 buah masing-masing didirikan di atas dua patok/titik yang merupakan jalur pengukuran. Alat sipat datar optis kemudian diletakan di tengah-tengah antara rambu belakang dan muka. Alat sipat datar diatur sedemikian rupa sehingga teropong sejajar dengan nivo yaitu dengan mengetengahkan gelembung nivo. Setelah gelembung nivo di ketengahkan (garis arah nivo harus tegak lurus pada sumbu kesatu) barulah di baca rambu belakang dan rambu muka yang terdiri dari bacaan benang tengah, atas dan bawah. Beda tinggi slag tersebut pada dasarnya adalah pengurangan Benang Tengah belakang (BTb) dengan Benang Tengah muka (BTm).
Beda tinggi.

Kesalahan dalam penggunaan Rambu ukur :
a) Garis bidik tidak sejajar dengan garis jurusan nivo
 b) Kesalahan pembagian skala rambu
c) Kesalahan panjang rambu
d) kesalahan letak skala nol rambu

BERILMU SEBELUM BER'AMAL

 BERILMU SEBELUM BER'AMAL

Ilmu dan 'Amal
Mu’adz bin Jabal radhiyallaahu ‘anhu berkata: “Ilmu adalah pemimpin amal, dan amal adalah pengikut ilmu”

Allah Subhaanahu Wa Ta’ala berfirman yang artinya:

فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ ۗ

“Maka ketahuilah, bahwa Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah dan memohonlah ampunan untukmu dan orang-orang beriman laki dan perempuan” (Q.S Muhammad: 19).

Ayat tersebut memerintahkan kepada Nabi Muhammad Shollallaahu ‘alaihi wasallam untuk berilmu terlebih dahulu dengan firman-Nya “Maka ketahuilah (berilmulah) …” sebelum berucap dan berbuat yaitu memohon ampunan kepada Allah Subhaanahu Wa Ta’ala. Al-Imam alBukhari rahimahullah menuliskan judul bab pada kitab Shahihnya dengan : “Bab Ilmu (didahulukan) Sebelum Ucapan dan Beramal“.

Umar bin al-Khottob radhiyallaahu ‘anhu berkata :

تَفَقَّهُوا قَبْلَ أَنْ تُسَوَّدُوا

“Belajarlah ilmu sebelum menjadi pemimpin” (riwayat Ibnu Abi Syaibah)

Umar bin al-Khottob radhiyallahu ‘anhu juga berkata :

لَا يَبِعْ فِي سُوقِنَا إِلَّا مَنْ قَدْ تَفَقَّهَ فِي الدِّينِ

“Janganlah berjualan di pasar kami orang yang belum paham tentang ilmu agama” (riwayat at Tirmidzi)

Mu’adz bin Jabal radhiyallaahu ‘anhu berkata:

الْعِلْمُ إمَامُ الْعَمَلِ وَالْعَمَلُ تَابِعُهُ

“Ilmu adalah pemimpin amal, dan amal adalah pengikut ilmu” (Dari kitab al-Amru bil Ma’ruf wan nahyu anil munkar karya Ibnu Taimiyyah halaman 15).

Umar bin Abdil Aziz rahimahullah berkata:

مَنْ عَبَدَ اللَّهَ بِغَيْرِ عِلْمٍ كَانَ مَا يُفْسِدُ أَكْثَرَ مِمَّا يُصْلِح

“Barangsiapa yang beribadah kepada Allah tanpa ilmu, maka ia lebih banyak merusak dibandingkan memperbaiki” (Dari kitab Majmu’ Fataawa Ibn Taimiyyah: 2/383).
Ilmu Menyebabkan Amal yang Sedikit Menjadi Barakah

Abud Darda’ radhiyallaahu ‘anhu berkata :

يا حبذا نوم الأكياس وإفطارهم كيف يعيبون سهر الحمقى وصيامهم ومثقال ذرة من بر صاحب تقوى ويقين أعظم وأفضل وأرجح من أمثال الجبال من عبادة المغترين

“Duhai seandainya (kita dapatkan) tidur dan makan minumnya orang berilmu. Bagaimana bisa orang terperdaya dengan terjaganya (dalam sholat) dan puasanya orang yang bodoh. Sungguh kebaikan sebesar biji dzarrah dari orang yang bertaqwa dan yakin (berilmu) lebih agung, lebih utama, dan lebih berat timbangannya dibandingkan amalan sebesar gunung dari orang yang tertipu (orang bodoh)” (Hilyatul Awliyaa’ juz 1 halaman 211).

Syaikh Shalih bin Abdil Aziz Aalus Syaikh dalam Syarh Tsalaatsatil Ushul menjelaskan makna ucapan Sahabat Nabi Abud Darda’ ini bahwa tidur serta makan minumnya orang yang berilmu jauh lebih besar keutamaannya dibandingkan puasa dan qiyamul lailnya orang yang bodoh.




Jadi Sebelum beramal berilmu dulu … agar amal ibadah kita diterima oleh اللَّهَ SWT....

Nasehat Islam

NASEHAT UNTUK YANG SUKA MENJATUHKAN KEHORMATAN PARA DA'I ISLAM

Penda'i Islam
Sesungguhnya Allah ‘azza wa jalla memerintahkan untuk berbuat adil dan ihsan, melarang kezhaliman, melampaui batas, dan permusuhan. Allah Ta’ala telah mengutus Nabi kita Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam dengan risalah yang telah dibawa oleh seluruh Rasul yaitu mendakwahkan tauhid dan memurnikan peribadatan hanya kepada Allah semata. Dia memerintahkan untuk menegakkan keadilan dan melarang hal yang berkebalikan dengannya yaitu peribadatan kepada selain Allah, berpecah-belah, dan melanggar hak-hak hamba–Nya.

Telah tersebar di zaman ini, banyak orang yang menisbatkan diri kepada ilmu dan dakwah yang mengajak kepada kebaikan, mereka menjatuhkan kehormatan saudara-saudara mereka dari kalangan da’i yang telah masyhur dikenal oleh ummat. Mereka membicarakan tentang kehormatan para penuntut ilmu, para da’i, dan penceramah. Terkadang mereka melakukan perbuatan tersebut secara rahasia dalam majelis-majelis mereka, terkadang merekam dalam kaset yang disebarluaskan kepada banyak orang, terkadang dalam bentuk terang-terangan berupa ceramah umum di masjid-masjid.
Perbuatan ini telah menyelisihi perintah Allah dan RasulNya dalam beberapa aspek berikut ini :

    Perbuatan ini melanggar hak-hak kaum muslimin, bahkan melanggar hak pribadi-pribadi yang semestinya dihormati, yaitu para penuntut ilmu dan da’i yang telah mencurahkan tenaganya untuk membimbing manusia, meluruskan mereka dalam aqidah dan manhaj, bersungguh-sungguh dalam menyelenggarakan kajian-kajian, ceramah-ceramah, dan menyusun kitab-kitab yang bermanfaat.

    Perbuatan ini merupakan bentuk memecah-belah persatuan dan mengoyak barisan kaum muslimin. Padahal mereka (kaum muslimin) sangat butuh untuk bersatu–padu, menjauhi perpecahan dan penyebaran desas-desus di antara mereka. Terlebih bahwasanya para da’i yang menjadi sasaran adalah para da’i ahlus sunnah wal jama’ah yang dikenal memerangi berbagai bid’ah dan khurafat, berhadapan langsung dengan para penyeru kebid’ahan, dan yang membongkar berbagai langkah dan kekeliruan mereka. Kami berpandangan tidak ada maslahat dalam perbuatan tersebut kecuali justru menguntungkan orang kafir, munafiq, atau ahli bid’ah dan kesesatan.

    Perbuatan ini (secara tidak langsung) adalah dukungan dan pertolongan kepada musuh, seperti kaum sekuler, orientalis, dan selain mereka dari kalangan atheis yang terkenal memusuhi dakwah, mendustakan dan memprovokasi untuk melawan kitab-kitab dan rekaman-rekaman para da’i tersebut. Tentu bukanlah perwujudan menunaikan hak-hak saudara dalam Islam, ketika kalangan tersebut membantu para pihak musuh dalam memusuhi saudara mereka sendiri, para da’i dan penuntut ilmu.

    Perbuatan ini merusak hati orang-orang, baik mereka yang awam maupun yang terhormat, melalui penyebaran berita-berita dusta dan batil, serta menjadi sebab merebaknya ghibah, dan namimah (adu domba), membuka berbagai pintu kejelekan untuk dihidangkan kepada mereka yang berhati lemah, yang gemar menebar syubhat, memprovokasi terjadinya fitnah, dan menyakiti kaum mukmini dengan sesuatu yang tidak dilakukan oleh mereka.

    Mayoritas perkataan yang menjadi obyek desas-desus tidak riil terjadi, namun hanya khayalan/dugaan yang dihiasi setan kepada para pelaku sehingga dirinya terpedaya. Padahal sungguh Allah Ta’ala berfirman (yang artinya),
    يا أيها الذين آمنوا اجتنبوا كثيراً من الظن إن بعض الظن إثم ولا تجسسوا ولا يغتب بعضكم بعضاً …
    “Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah sebagian besar prasangka karena sebagian prasangka itu adalah dosa, dan janganlah kalian memata-matai dan saling mengghibah di antara kalian” (QS Al Hujuraat : 12).

    Seorang mukmin hendaknya memaknai perkataan saudaranya sesama muslim dengan makna yang paling baik. Di antara ulama salaf ada yang berkata,
    لا تظن بكلمة خرجت من أخيك سوءً وأنت تجتهد لها في الخير محملاً
    “Jangan berprasangka buruk atas perkataan yang diucapkan saudaramu sementara engkau mampu untuk bersungguh-sungguh memaknainya dengan makna yang baik”
    Ijtihad sebagian ulama dan penuntut ilmu dalam perkara ijtihadiyah tidaklah tercela apabila mereka memang layak untuk berijtihad. Apabila pihak lain menyelisihi mereka dalam suatu perkara, maka tindakan yang patut ditempuh adalah berdebat dengan cara yang paling baik, dengan motif semangat mencari kebenaran, menghindari waswas dan provokasi yang dihembuskan setan di antara kaum mukminin.

Apabila menemui kesulitan dalam melakukan hal tersebut, sementara penyimpangan tersebut harus dijelaskan maka hendaknya dilakukan dengan ungkapan dan diksi yang baik dan lembut, tanpa menyerang, memboikot, atau melampaui batas dalam dalam berkata-kata yang justru akan membuat pihak yang dibantah menolak atau berpaling dari kebenaran.

Selain itu, bantahan juga dilakukan tanpa menyerang secara personal, atau memvonis niat, atau menambah-nambah perkataan (doyan dengan desa-desus). Dahulu, Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah menyindir perbuatan tersebut dengan berkata,
ما بال أقوام قالوا كذا وكذا
“Ada apa dengan sekelompok orang yang gemar berkata begini dan begitu”
Maka aku nasihatkan kepada saudaraku sekalian yang menjatuhkan kehormatan para da’i dan yang terpengaruh dengan mereka agar bartaubat kepada Allah Ta’ala atas tulisan dan ucapan mereka yang menjadi sebab rusaknya hati sebagian pemuda sehingga terisi dengan dendam dan kebencian, menyibukkan mereka dari menuntut ilmu yang bermanfaat dan berdakwah kepada Allah Ta’ala namun hakekatnya justru sibuk menyampaikan kabar burung, membicarakan fulan (ghibah), serta terobsesi mencari-cari kesalahan orang lain untuk dikritisi dan dipojokkan.

Demikian nasihat kepada mereka untuk memperbaiki kesalahan yang telah diperbuat melalui media tulisan atau yang lain sehingga beban tanggung jawab atas kesalahan tersebut terlepas dari diri mereka dan menghilangkan desas-desus yang telah terekam dalam benak orang-orang yang terpengaruh dengan ucapan mereka. Hendaknya mereka dapat memfokuskan diri untuk melakukan berbagai ibadah yang produktif, yang dapat mendekatkan diri kepada Allah dan mendatangkan manfaat bagi hamba. Hendaknya mereka juga berhati-hati, tidak tergesa-gesa dalam memvonis kafir, fasiq, bid’ah, atau selainnya tanpa dukungan bukti. Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam telah memperingatkan dengan sabdanya,
من قال لأخيه يا كافر فقد باء بها أحدهما
“Barangsiapa berkata pada saudaranya ‘Hai Kafir!’ maka perkataan tersebut akan jatuh kepada salah satu dari keduanya (yaitu bila vonisnya keliru, akan kembali pada yang mengucapkannya-pent)” (Muttafaqun ‘alaih).
Termasuk hal yang disyariatkan bagi para da’i penyeru kebenaran dan penuntut ilmu, apabila mereka merasa ganjil dengan perkataan seorang ulama atau selainnya, hendaklah mereka merujuk pada ulama yang mu’tabar (diakui) dengan tujuan meminta mereka untuk menjelaskan kebenaran, memahamkan hakikat perkara tersebut, dan menghilangkan keraguan dan syubhat yang terdapat dalam hati sebagai bentuk pengamalan firman Allah ‘azza wa jalla dalam surat An Nisaa’ ayat 83,
إذا جاءهم أمر من الأمن أو الخوف أذاعوا به ولو ردوه إلى الرسول وإلى أولي الأمر منهم لعلمه الذين يستنبطونه منهم ولولا فضل الله عليكم ورحمته لاتبعتم الشيطان إلا قليلاً
“Dan apabila datang kepada mereka berita tentang keamanan ataupun ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. Dan kalau mereka menyerahkannya kepada Rasul dan ulil amri diantara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya. Kalau bukan karena karunia dan rahmat Allah pada kamu, tentulah kamu mengikuti syaithan, kecuali sebagian kecil saja diantaramu”.
Hanya kepada Allah kita memohon untuk memperbaiki keadaan kaum muslimin seluruhnya, menyatukan hati dan amalan mereka di atas ketakwaan, memberikan taufik kepada ulama kaum muslimin dan para da’i yang menyeru kepada kebenaran untuk melakukan segala sesuatu yang Dia ridhai dan bermanfaat bagi para hamba–Nya. Semoga Allah menyatukan barisan mereka di atas petunjuk dan menjaga mereka dari berbagai sebab yang mengantarkan pada perpecahan.

Semoga Allah menjadikan diri mereka sebagai sebab agar kebenaran dapat ditegakkan dan kebatilan dapat dihancurkan. Sungguh Allah adalah Dzat yang Maha Memberi Pertolongan dan Maha Berkuasa untuk melakukan hal tersebut.
وصلى الله وسلم على نبينا محمد وآله وصحبه ، ومن اهتدى بهداه إلى يوم الدين
Sumber : Majmu’ Fatawa wa Maqalat Mutanawwi’ah lis Samahatis Syaikh ‘Abdul ‘Aziz ibn ‘Abdullah ibn Baz rahimahullahu ta’ala, vol. 7 hal, 311.

Semoga nasehat ini bisa merubahkan kita yang selama ini kita lakukan kepada para penda'i islam....
              Aaamin...

Jumat, 23 Desember 2016

PENGERTIAN AGREGAT, GRADASI, FUNGSI UKURAN , DAN JENIS AGREGAT

AGREGAT


AGREGAT ?
    Agregat adalah material granular, misalnya pasir, kerikil, batu pecah yang dipakai bersama-sama dengan suatu media pengikat untuk membentuk suatu beton semen hidraulik atau adukan
    
      Suatu kumpulan yang kolektif dari pada material – material mineral seperti Pasir, Kerikil dan Batu yang dipecahkan

FUNGSI UKURAN AGREGAT


  • Agregat Kasar
    Kekuatan Pada Campuran

 
  • Agregat Halus
    Pengisi Ruang Antar Butir





  • Filler
    Pengisi Rongga pada Agregat Halus





Agregat Ideal
  • Ukuran dan Gradasi Baik
  • Kuat dan Keras
  • Bersudut dan Berbentuk kubus
  • Abrasi dan Keausan
  • Permukaan Bersih dan Kasar
  • Tidak Mengikat Air (Hidrophobic)

PENGERTIAN GRADASI  AGREGAT
 
    Gradasi agregat adalah distribusi dari variasi ukuran butir agregat . Gradasi agregat berpengaruh pada besarnya rongga dalam campuran dan  menentukan workabilitas (kemudahan dalam pekerjaan) serta stabilitas campuran.
    Gradasi agregat ditentukan dengan cara analisa saringan, dimana sampel agregat harus melalui satu set saringan. Ukuran saringan menyatakan ukuran bukaan jaringan kawat dan nomor saringan menyatakan banyaknya bukaan jaringan kawat per inchi pesegi dari saringan tersebut.

Jenis Gradasi Agregat
  • AGREGAT BERGRADASI MENERUS
    Didefinisikan jika agregat yang semua ukuran butirnya ada dan
terdistribusi dengan baik. Agregat ini lebih sering dipakai
dalam campuran beton. Untuk mendapatkan angka pori yang
kecil dan kemampatan yang tinggi sehingga terjadiinterlocking
yang baik, campuran beton membutuhkan variasi ukuran butir
agregat

  • AGREGAT BERGRADASI SERAGAM
    Gradasi seragam adalah gradasi agregat dengan ukuran butir yang hampir sama. Gradasi seragam ini disebut juga gradasi terbuka (open graded) karena hanya mengandung sedikit agregat halus sehingga terdapat banyak rongga/ ruang kosong antar agregat. Campuran beraspal dengan gradasi ini memiliki stabilitas yang tinggi, agak kedap terhadap air dan memiliki berat isi yang besar.

  • AGREGAT BERGRADASI SENJANG
    Gradasi senjang adalah gradasi agregat dimana ukuran agregat yang ada tidak lengkap atau ada fraksi agregat yang tidak ada atau jumlahnya sedikit sekali. Campuran beraspal dengan gradasi ini memiliki kualitas peralihan dari keadaan campuran dengan gradasi yang disebutkan di atas.


sekian.............
semoga pelajaran yang ada di blog saya bisa bermanfaat buat anda semua.... aamiin yaa rabbal....

Comments System

Disqus Shortname