TEKNIK PENULISAN DAN PRESENTRASI
Oleh:
ZULFAHMI
..03010044
FAKULTAS TEKNIK SIPIL
AL-MUSLIM
TAHUN 2017-2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Karya ilmiah adalah hasil atau produk dari penelitian ilmiah, oleh sebab itu kegiatan penelitian sebagai refleksi dari berpikir ilmiah dikalangan ilmuan dan calon ilmuan. Karya ilmiah adalah tulisan tentang ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar serta fakta yang disajikan dapat berasal dari pengamatan, studi pustaka, penyebaran angket, wawancara ataupun dari pengalaman.
Dalam membuat karya ilmiah kita perlu memperhatikan dan mampu untuk memahami tata cara merencanakan karya tulis. Dalam menyusun karya tulis perlu diperhatikan cara memilih judul, beberapa hal tentang tinjauan pustaka dan rancangan karya tulis. Di sini akan dijelaskan tentang itu semua.
Secara sederhana banyak orang mendefinisikan presentasi sebagai suatu proses mentransfer informasi kepada orang lain. Hal inilah yang akhirnya membuat banyak orang menganggap presentasi itu hanya sekedar proses menyampaikan pesan atau informasi kepada orang lain dengan harapan orang lain tahu dengan pesan atau informasi yang kita tunjukkan.
Sebab itulah jika Anda melihat kebanyakan presentasi, yang Anda lihat adalah presenter yang hanya sekedar berbicara kepada Anda tanpa sebuah struktur yang jelas. Menggunakan bahasa yang sulit dipahami. Kemudian jika mereka menggunakan slide powerpoint, slide itu tidak lebih hanya sebagai catatan presenter yang mereka bacakan kepada Anda. Bukan sebagai alat bantu visual yang memudahkan Anda memahami pesan yang mereka sampaikan. Dan yang sering terjadi terkadang mereka menyampaikan pesannya dengan datar, monoton, dan tidak meyakinkan.
Kegiatan presentasi sangat bermanfaat untuk penyebaran informasi ilmiah, baik informasi penelitian dengan mempergunakan sumber yang terpercaya, maupun informasi pengetahuan penerapan yang bersifat ilmiah popular. Presentasi seperti itu lebih banyak berlaku pada dunia kampus yang dilakukan oleh mahasiswa yang sedang menjalani kuliah. Para mahasiswa selalu berhubungan dengan dunia penelitian dan pencarian data yang memerlukan presentasi.
Oleh sebab itu, presentasi bagi mahasiswa merupakan kebutuhan pokok. Mahasiswa perlu melatih diri dalam melakukan presentasi itu agar mereka mampu menyusun bahasan presentasi dengan bantuan teknologi informasi, mampu menyajikannnya, dan mampu pula merevisinya berdasarkan umpan balik dari peserta.
Makalah merupakan salah satu karya tulis yang berisi mengenai suatu topik tertentu yang tercakup dalam ruang lingkup tertentu. Banyak masalah yang menghambat kemajuan dunia perbukuan di Indonesia.
Dari masalah mahalnya harga buku, produksi buku yang rendah, sampai kurangnya minat baca masyarakat. Dalam suatu makalah diperlukan kenyataan data yang ditemukan di lapangan serta tujuan pembahasan. Nilai suatu makalah dilihat dari isinya .
Karya Tulis Ilmiah merupakan sebuah karya tulis yang dibuat dan dipublikasikan berdasarkan penelitian dan atau pengkajian yang telah dilakukan oleh penyusunnya berdasarkan teori dan fakta empiris dengan menaati kaidah-kaidah penulisan karya ilmiah. Macam-macam karya tulis ilmiah antara lain : makalah, paper, esai, artikel, dan jurnal ilmiah. Kami akan membahas lebih lanjut tentang teknik pembuatan makalah.
Presentasi merupakan kegiatan yang selalu dilakukan dalam kehidupan dunia ilmu. Kegiatan presentasi itu bermanfaat untuk penyebaran informasi ilmiah,baik informasi penelitian dengan mempergunakan rujukan yang terpercaya, maupun informasi pengetahuan penerapan yang bersifat ilmiah popular. Presentasi seperti itu lebih banyak berlaku pada dunia kampus yang dilakukan oleh mahasiswa yang sedang menjalani kuliah. Para mahasiswa tersebut selalu berhubungan dengan dunia penelitian dan pencarian data yang memerlukan presentasi. Oleh sebab itu, presentasi bagi mahasiswa merupakan kebutuhan pokok. Mahasiswa perlu melatih diri dalam melakukan presentasi itu agar mereka mampu menyusun bahasan presentasi dengan bantuan teknologi informasi, mampu menyajikannnya, dan mampu pula merevisinya berdasarkan umpan balik dari peserta.
Keterampilan berbahasa mencakup empat komponen dasar ,yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan ini diperoleh secara bertahap dan teratur serta berhubungan satu sama lain. Meskipun keterampilan berbicara ini telah diperoleh oleh setiap orang ketika masa kanak-kanak, kebutuhan mahasiswa akan kemampuan berbicara tak dapat diabaikan begitu saja. Presentasi dapat disejajarkan dengan berbicara. Kebutuhan mahasiswa akan berbicara lebih berorientasi kepada proses penyajian lisan atau presentasi sebagai wadah penyampaian suatu gagasan. Kemahiran dalam presentasi bukan hanya menuntut penggunaan bahasa yang baik dan lancar melainkan juga menghendaki persyaratan-persyaratan lain, misalnya: kebenaran, ketenangan sikap, kesanggupan mengadakan reaksi yang cepat dan tepat, kesanggupan menampilkan gagasan-gagasannya secara lancar dan teratur, serta ketidak kakuan dan ketidak canggungan gerak. Seiring dengan perkembangan bahwa presentasi itu sudah menjadi salah satu kebutuhan mahasiswa. Alasannya bahwa di samping mahasiswa harus mampu mengungkapkan pikiran, gagasan, dan sikap ilmiahnya ke dalam berbagai bentuk karya ilmiah yang berkualitas, juga mereka harus mampu menyajikan karya ilmiah yang ditulisnya di depan forum sesuai dengan kriteria penyajian yang baik.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan makalah ?
2. Bagaimana langkah-langkah penulisan makalah ?
3. Bagaimana sistematika penulisan makalah ?
4. Apa saja komponen utama makalah ?
5. Bagaimana karakteristik makalah ?
6. Apa pengertian presentasi ?
7. Apa tujuan dari presentasi ?
8. Apa saja yang perlu kita perhatikan dalam teknik presentasi?
9. Bagaimana syarat-syarat dan ciri-ciri presentasi yang baik?
10. Apa saja jenis presentasi ?
1.3 Metode Penyelesaian Masalah
Metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah ini adalah dengan cara melakukan tinjauan-tinjauan pada beberapa sumber dan memilih sumber yang dianggap paling tepat dan menjadikannya sebagai acuan utama dari pembuatan makalah ini.
1.4 Tujuan Penulisan Makalah
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Alat pembelajaran bagi mahasisiwa tentang presentasi
2. Untuk mengenali dan mengaplikasikan presentasi yang tepat dikalangan mahasiswa dan umum
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Teknik Penulisan Karya Ilmiah
Menulis Karya Ilmiah adalah suatu keterampilan seseorang yang didapat melalui berbagai Latihan menulis. Hasil pemikiran, baik konseptual maupun yang disertai bukti empirik, tidak banyak berguna jika tidak disebarluaskan.
Meskipun beragam cara dapat digunakan untuk menyebarluaskan hasil pemikiran tersebut, media yang banyak digunakan untuk mengomunikasikannya adalah media cetak atau dengan kata lain melalui tulisan. Makin efektif tulisan yang dibuat, makin tinggi kemungkinan tulisan dipahami pembaca.
Untuk menghasilkan tulisan yang efektif tentu dibutuhkan keterampilan teknik menulis yang memadai. Membicarakan teknik menulis, artinya membicarakan cara mengemas ide dalam bentuk tulisan sedemikian rupa sehingga orang yang membaca tulisan tersebut dapat menangkap ide yang disampaikan dengan benar.
2.1.2 Prapenulisan
1. Tahapan-tahapan penulisan karya ilmiah
a. Menentukan topik atau judul.
b. Menyusun karangan.
c. Menetapkan dan mengumpulkan data (primer dan sekunder).
d. Menetapkan metode pembahasan.
e. Menjadwalkan pelaksanaan.
2. Langkah-langkah penulisan karya ilmiah
a. Inventarisasi ide atau gagasan.
b. Memilih ide atau gagasan
c. Ubah ide menjadi topik dan judul tulisan.
d. Buat rancangan tulisan.
e. Berdasarkan kerangka tulisan, himpun sumber bacaan yang sesuai.
f. Buat intisari-intisari sumber bacaan yang dapat berupa fakta, data atau informasi.
g. Susun intisari-intisari ke dalam sub judul yang sesuai pada kerangka tulisan.
h. Pengolahan data, fakta atau informasi.
i. Metode analisis dan sintesis.
3. Ciri-ciri karya ilmiah
a. Logis.
b. Sistematis.
c. Objektif.
d. Lengkap.
e. Lugas.
f. Saksama.
g. Jelas.
h. Empiris.
i. Terbuka.
j. Tuntas.
4. Asas-asas karangan ilmiah
a. Kejelasan (Clarity)
b. Ketepatan (Accuracy)
c. Keringkasan (Brevity)
2.1.3 Hakikat dan Karakteristik Karya Ilmiah
Hakikat Karya Ilmiah
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang menyajikan gagasan, deskripsi atau pemecahan masalah secara sistematis, disajikan secara objektif dan jujur, dengan menggunakan bahasa baku, serta didukung oleh fakta, teori, dan atau bukti-bukti empirik.
Tujuan penulisan karya ilmiah, antara lain untuk menyampaikan gagasan, memenuhi tugas dalam studi, untuk mendiskusikan gagasan dalam suatu pertemuan, mengikuti perlombaan, serta untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan/hasil penelitian.
Karya ilmiah dapat berfungsi sebagai rujukan, untuk meningkatkan wawasan, serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Bagi penulis, menulis karya ilmiah bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan membaca dan menulis, berlatih mengintegrasikan berbagai gagasan dan menyajikannya secara sistematis, memperluas wawasan, serta memberi kepuasan intelektual, di samping menyumbang terhadap perluasan cakrawala ilmu pengetahuan.
Karya ilmiah populer adalah karya ilmiah yang disajikan dengan gaya bahasa yang populer atau santai sehingga mudah dipahami oleh masyarakat dan menarik untuk dibaca.
2.1.4 Karakteristik Karya Ilmiah
Karakteristik sebuah karya ilmiah dapat dikaji dari minimal empat aspek, yaitu struktur sajian, komponen dan substansi, sikap penulis, serta penggunaan bahasa.
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
2.1.5 Persiapan Penulisan Karya Ilmiah
Persiapan Penulisan Karya Tulis Ilmiah
Tahap persiapan penulisan karya ilmiah terdiri dari kegiatan-kegiatan berikut ini.
1. Pemilihan topik/masalah untuk tulisan, yang dapat dilakukan dengan cara merumuskan tujuan dengan jelas dan spesifik serta menentukan dan menelusuri topik tulisan agar lebih terfokus.
2. Pengidentifikasian calon pembaca.
3. Penentuan cakupan materi untuk tulisan.
Pengumpulan Informasi untuk Penulisan Karya Ilmiah
Pokok-pokok materi yang telah Dipelajari adalah berikut ini.
1. Proses pengumpulan data/informasi untuk keperluan penulisan karya ilmiah dapat dilakukan dengan cara penelusuran bahan atau sumber bacaan di perpustakaan dan melacak informasi dari orang-orang yang ahli dalam bidang tertentu dengan jalan mewawancarainya.
2. Dalam memanfaatkan perpustakaan, ada beberapa bagian yang perlu diketahui cara penggunaannya, yaitu encyclopedia, bibliografi, periodical, referensi, data statistik, dan terbitan-terbitan pemerintah.
3. Penelusuran pustaka dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu lewat online catalog, biasanya menggunakan terminal komputer sebagai sumber informasinya, dan card-catalog (kartu katalog), di mana semua informasi tentang pengarang/penulis buku/artikel, judul buku dan subjek/topik tulisan dicatat dalam kartu.
4. Terdapat 3 (tiga) jenis kartu katalog yang, dapat digunakan pada saat penelusuran pustaka, yaitu kartu katalog yang berisi informasi tentang pengarang/penulis, judul buku/artikel dan subjek/topik yang ditulis.
5. Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penelusuran data/informasi untuk tulisan dengan cara wawancara adalah berikut ini.
a) Menentukan siapa yang akan diwawancarai.
b) Mengembangkan pedoman wawancara.
c) Melaksanakan wawancara.
d) Mengolah data hasil wawancara.
6. Pedoman wawancara yang berisi daftar pertanyaan yang akan diajukan merupakan salah satu prasyarat terpenting yang menentukan keberhasilan suatu wawancara. Pedoman wawancara ini harus dikembangkan berdasarkan cakupan materi atau permasalahan yang akan dikembangkan dalam karya tulis ilmiah.
2.1.6 Teknik Menulis dan Kemampuan Berpikir Ilmiah
Menulis Karya Ilmiah
1. Karya tulis ilmiah adalah hasil rangkaian gagasan yang merupakan hasil pemikiran yang didasarkan pada fakta, peristiwa, dan gejala yang disampaikan secara akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
2. Persyaratan bagi sebuah tulisan untuk dianggap sebagai karya ilmiah adalah menyajikan aplikasi hukum alam pada situasi spesifik, cermat, tepat, jujur, dan tidak bersifat terkaan, sistematis, dilengkapi dukungan dan pembuktian, tulus, dan bersifat ekspositoris
3. Empat tabu bagi penulis ilmiah adalah mengakui tulisan orang lain, menukangi, menutupi kebenaran dengan sengaja, dan menyulitkan pembaca.
4. Faktor yang mempengaruhi kualitas tulisan ilmiah dilihat dari penggunaan bahasa adalah pemilihan kata yang tepat, pendefinisian yang tepat, dan penulisan yang singkat. Sementara itu, tulisan ilmiah yang komunikatif dapat dihasilkan dengan memperhatikan gaya menulis, penyampaian ide, dan ekspresi.
2.1.7 Teknik Menulis Artikel Konseptual
1. Tiga faktor yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan efektivitas tulisan adalah panjang tulisan, judul, dan nada.
2. Abstrak tulisan konseptual (75-100 kata) mencakup informasi tentang topik (yang dinyatakan dalam satu kalimat), tujuan, hipotesis, ruang lingkup artikel, sumber yang digunakan (misalnya observasi personal, literatur yang dipublikasikan), dan kesimpulan.
Teknik Menulis Laporan dan Artikel Penelitian
1. Tujuh aspek materi yang harus diperhatikan pada saat menulis laporan atau artikel ilmiah (Bartol, 1981) adalah signifikansi pertanyaan penelitian, reliabilitas dan validitas instrumen penelitian, kesesuaian hasil dengan variabel yang diteliti, kesesuaian desain penelitian, keterwakilan populasi dalam partisipan, penerapan standar etika, dan kesiapan pelaporan hasil.
2. Tujuh aspek teknis yang harus diperhatikan kelengkapannya dalam menulis laporan atau artikel hasil penelitian adalah halaman judul, abstrak, pendahuluan, metode, hasil, diskusi, dan referensi
2.1.8 Menulis Karya Ilmiah sesuai dengan Target Pembaca
Bagaimana Pembaca Memahami Tulisan
1. Input dalam proses membaca ialah bahan tertulis yang dibaca, sedangkan output-nya adalah pemahaman terhadap bahan tertulis tersebut. Input lainnya dalam kegiatan membaca ialah kondisi yang mempengaruhi pembaca. Kondisi tersebut di antaranya ialah kondisi internal pembaca yang meliputi pengetahuan dan pengalaman sebelumnya.
2. Pengetahuan pembaca terhadap kata berhubungan dengan aspek semantik, sintaktik, dan pragmatik dari kata tersebut. Aspek semantik berkaitan dengan makna luas dari sebuah kata itu. Aspek sintaktik terkait dengan pengkategorian kata. Pengetahuan pembaca mengenai aspek pragmatik memungkinkan pembaca memahami arti kata dalam tulisan berdasarkan arti secara keseluruhan dari tulisan tersebut.
3. Pemaknaan kata dijelaskan dalam dua teori berikut. Pertama, makna kata merujuk pada objek yang dinyatakan oleh kata tersebut. Misalnya, makna kata "kursi" terkait dengan objek yang digunakan untuk duduk. Namun, tidak semua kata memiliki objek sebagai rujukannya. Teori lain menyatakan bahwa kata tidak merujuk kepada objek tetapi pada konsep. Oleh karena itu, kata tertentu tetap digunakan meskipun objeknya telah berganti.
4. Proses membaca dipengaruhi oleh empat kondisi pembaca, yaitu (1) kemampuan pembaca dalam memproses kata dan kalimat, (2) kemampuan pembaca memahami apa yang tersirat, (3) kemampuan pembaca menangani kata-kata baru, dan (4) kemampuan pembaca untuk memilih informasi dalam tulisan berdasarkan kebutuhannya.
Target Pembaca
1. Pemahaman terhadap target pembaca dan karakteristiknya merupakan kunci untuk membuat tulisan ilmiah yang berhasil. Penulis perlu mencari tahu hal-hal yang terkait dengan target pembaca melalui pertanyaan (1) siapa yang akan membaca tulisan ini, (2) apa yang mereka ketahui mengenai subjek yang ditulis ini, (3) mengapa mereka akan membaca tulisan ini, dan (4) bagaimana mereka akan membaca tulisan ini?
2. Target pembaca digolongkan dalam (1) masyarakat akademis, (2) masyarakat ilmiah, (3) penyandang dana, dan (4) masyarakat umum.
3. Karakteristik dari target pembaca masyarakat akademis ialah bersifat menguji terhadap tulisan ilmiah yang dibacanya. Pembaca memfokuskan pada keakuratan informasi serta cara memperoleh informasi tersebut.
4. Karakteristik target pembaca ini ialah mereka membaca untuk menambah pengetahuan keilmuan dalam bidangnya. Laporan ilmiah untuk target pembaca masyarakat ilmiah mementingkan unsur kebaruan dan keaslian. Informasi ilmiah yang baru dan orisinal sangat dihargai oleh target pembaca masyarakat akademis.
5. Laporan ilmiah untuk target pembaca penyandang dana menekankan pada kekonsistenan terhadap TOR. Informasi dalam laporan ilmiah perlu konsisten dengan yang disyaratkan pada TOR. Meskipun laporan ilmiah merupakan "pesanan" penyandang dana, namun objektivitas perlu dijaga sesuai dengan etika ilmiah. Pengertian pesanan dalam hal ini, hanyalah menyangkut tujuan kegiatan ilmiah, bukan pada hasilnya.
6. Penulisan yang ditujukan pada target pembaca masyarakat umum memerlukan cara mengomunikasikan hasil penelitian yang hati-hati, cermat, dan teliti. Pengungkapan harus lebih mudah dipahami oleh masyarakat awam dengan cara pengungkapan bahasa sehari-hari yang populer. Istilah teknis sedapat mungkin dihindari agar memudahkan pembaca memahaminya. Topik yang diangkat dalam tulisan difokuskan pada informasi yang sudah pasti saja yang sudah disepakati oleh kebanyakan pakar. Laporan ilmiah dengan target pembaca masyarakat umum perlu menekankan pada informasi yang praktis dan terkait dengan kehidupan sehari-hari mereka.
2.1. 9 Pengertian Makalah
Menurut KBBI makalah adalah tulisan resmi tentang suatu pokok yang dimaksudkan untuk dibacakan di muka umum dalam suatu persidangan dan yang sering disusun untuk diterbitkan; karya tulis pelajar atau mahasiswa sebagai laporan hasil pelaksanaan tugas sekolah atau perguruan tinggi.
Makalah adalah karya tulis ilmiah mengenai suatu topik tertentu yang tercakup dalam ruang lingkup pengetahuan (Kusmayadi,2007).
2.1.10 Langkah-Langkah Penulisan Makalah
Dalam pembuatan/ menyusun makalah, perlu diperhatikan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Mempelajari/ menganalisa topik yang akan ditulis
2. Menyusun pola pikir, meliputi :
a. Pokok masalah dalam
b. Menentukan tujuan dan ruang limgkup
3. Pengumpulan bahan-bahan materi (referensi)
4. Menulis/ menyusun makalah dituntut :
a. Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
b. Susunan kalimat yang mudah dipahami
c. Rangkaian uraian yang berkaitan
2.1.11 Sistematika Penulisan Makalah
Untuk mendukung terhadap penyusunan makalah yang baik, maka Makalah hendaknya disesuaikan dengan sistematika sebagai berikut :
1. Lembar Judul , memuat : Judul makalah, Nama, NIM, Nama dan Tempat Perguruan tinggi, Tahun.
2. Lembar Pengesahan
3. Kata Pengantar
4. Daftar Isi
5. Daftar Gambar (jika ada)
6. Daftar Tabel (jika ada)
7. Batang Tubuh Makalah , terdiri dari :
a. Pendahuluan berisi pengantar ke permasalahan pokok yang memberikan gambaran tentang batasan dan tujuan penulisan. Isi pendahuluan + 15 %. Bab ini dibagi dalam 3 Sub Bab sebagai berikut :
1. Latar Belakang, memberikan penjelasan tentang manfaat/ pentingnya timbulnya Judul/ Topik untuk dibahas.
2. Ruang Lingkup, Memberikan penjelasan tentang ruang lingkup permasalahan yang menjadi batasan pembahasan.
3. Maksud dan Tujuan Penulisan, memberikan penjelasan tentang maksud penulisan makalah dan tujuan berisi tentang hal yang diinginkan pada penulisan makalah, sesuai dengan konteks permasalahan yang akan dibahas.
b. Pembahasan ( ditulis topiknya ) merupakan isi dari makalah, berupa uraian yang relevan dengan ruang lingkup. Isi pembahasan +75%, dengan pembagian meliputi :
1. Uraian yang membahas pemecahan masalah sesuai dengan lsi topik.
2. Dalam menguraikan pembahasan ini dapat menggunakan bahan referensi yang resmi.
4. Bila mungkin dapat memuat f aktor-faktor penentu (faktor pendukung dan f aktor penghambat).
5. Pada dasarnya uraian tersebut adalah untuk menjawab permasalahan dengan alternatif pemecahan masalah.
c. Penutup, Pada bab yang terakhir ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang pada dasarnya merupakan penegasan inti makalah yang dirumuskan dengan jelas, singkat, dan tegas. Isi penutup + 10%, dengan pembagian meliputi:
1. Kesimpulan Berisi jawaban dan permasalahan dalam bentuk resume atau ikhtisar dari permasalahan.
2. Saran yang dimaksud di sini, merupakan usul atau pendapat dari penulis yang mengacu pada materi pembahasan. Hendaknya dikemukakan secara jelas dan kemungkinan dapat dilaksanakan.
d. Daftar Pustaka merupakan acuan dalam penulisan makalah baik dari buku, surat kabar, internet, dan sumber tertulis lainnya.
Contoh penulisan daftar pustaka :
Sunarto, Perpajakan, BPFE Universitas Taman Siswa Yogyakarta dan Air printing, Yogyakarta: 2OO2.
Komponen Utama Makalah
Seperti kebanyakan format penulisan dokumen lain, makalah memiliki tiga komponen berbeda: bagian awal (pendahuluan), bagian tengah (isi makalah) dan bagian akhir (kesimpulan). Ada kalanya tiga komponen ini tidak secara eksplisit disebutkan, tetapi dapat diidentifikasikan melalui isi dan gaya penulisan.
1. Pendahuluan
Fungsi utama pendahuluan adalah untuk memberikan gambaran informasi dari makalah yang akan dibahas / didiskusikan. Anda dapat menuliskan pendahuluan dalam satu atau beberapa paragraf. Pendahuluan berisi lima sampai lima belas persen dari total keseluruhan makalah.
Pendahuluan harus mencakup beberapa hal:
• Memberikan penjelasan awal topik
• Memberikan definisi istilah / kata kunci (keyword).
• Menerangkan topik diskusi secara signifikan.
• Bagaimana mengindentifikasikan topik diskusi.
• Memberi batasan pendapat yang akan didiskusikan.
• Tujuan / hasil yang diharapkan.
Contoh Pendahuluan dari contoh makalah dengan Judul : Merancang Latihan, Tugas dan Alat Evaluasi.
Latar Belakang
Keberadaan ilmu strategi pengajaran dalam sistem pendidikan memerlukan upaya serius untuk tercapainya perkembangan yang optimal dari setiap peserta didik. Dengan demikian ……..
Dewasa ini ilmu strategi pengajaran sudah berkembang merancang latihan, tugas dan evaluasi merupakan salah satu bahasan dalam ilmu strategi pengajaran. Keberhasilan guru merancang materi pengajaran termasuk merancang latihan, tugas dan evaluasi yang merjupakan alat untuk …………
Tujuan setelah mempelajari materi ini melalui telaahan bahan bacaan ……..
para mahasiswa diharapkan: ………..
2. Batang Tubuh Makalah (Pokok Bahasan).
Batang tubuh makalah merupakan isi daripada makalah yang menjelaskan informasi detail dan pembentukkan pendapat tentang topik yang dibahas. Ketika membaca bagian ini, pembaca makalah akan dengan mudah menemukan informasi yang bermanfaat tentang pokok bahasan, dan meyakinkan bahwa sudut pandang yang anda berikan adalah benar. Batang tubuh makalah biasanya mengisi sebesar tujuh puluh sampai sembilan puluh persen (70% – 90%) dari total keseluruhan makalah tersebut.
Anda harus yakin bahwa batang tubuh / pokok bahasan makalah Anda:
• Menyajikan informasi dan alasan-alasan (pendapat) dalam metode / cara yang saling mendukung dan logic.
• Dukung pendapat / pokok bahasan Anda dengan literatur dan contoh-contoh.
Contoh Batang Tubuh dari contoh judul makalah : Merancang Latihan, Tugas dan Alat Evaluasi
Menurut Bloom, taksonomi tujuan pengajaran dibedakan dalam 3 kawasan
(domain) yaitu ………….
B. Merancang Latihan dan Tugas
Teknik pemberian latihan dan tugas ini biasanya digunakan dengan tujuan agar siswa Juga perlu diingat, bahwa semua guru pasti memberi Akibatnya latihan dan tugas itu terlalu banyak diberikan kepada siswa, menyebabkan siswa mengalami kesukaran
C. Merancang Alat Evaluasi
…………. Untuk memperjelas pengertian alat atau instrumen, terapkan pada dua cara mengupas kelapa, ……………..
3. Kesimpulan
Dalam kesimpulan, makalah Anda harus menggambarkan pendapat / alasan utama Anda, dan buat pula sudut pandang / pandangan Anda yang telah Anda ajukan secara tegas. Ini memberikan pengertian yang lengkap pada makalah Anda.
Kesimpulan Anda harus mencakup:
• Menyajikan kembali pendapat / alasan utama Anda atau mengingatkan pembaca akan bahasan Anda.
• Ringkasan pokok-pokok bahasan anda.
• Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan atau memberikan ulasan / bahasan makalah.
Materi atau gagasan baru biasanya tidak diperkenalkan dalam kesimpulan. Itu akan mengalihkan perhatian pembaca dan membuat pembaca merasa anda tidak kompeten terhadap informasi yang didiskusikan.
Contoh Kesimpulan dari judul makalah ”Merancang Latihan, Tugas dan Alat Evaluasi”
……… bahwa keberhasilan pengajaran dan pembelajaran salah satunya, tergantung pada keberhasilan guru merancang materi pengajaran termasuk merancang latihan, tugas dan alat evaluasi yang merupakan alat untuk mencapai sasaran belajar ………..
Karakteristik Makalah
Makalah mahasiswa yang dimaksudkan dalam hal ini memiliki karakteristik sebagai berikut :
• Diangkat dari suatu kajian literatur dan atau laporan pelaksanaan kegiatan lapangan.
• Ruang lingkup makalah berkisar pada cakupan permasalahan dalam suatu mata kuliah.
• Memperlihatkan kemampuan mahasiswa tentang permasalahan teoritis yang dikaji atau dalam menerapkan suatu prosedur, prinsip atau teori yang berhubungan dengan perkuliahan.
• Memperlihatkan kemampuan para mahasiswa dalam memahami isi dari sumber-sumber yang digunakan.
• Menunjukkan kemampuan mahasiswa dalam merangkai berbagai sumber informasi sebagai satu kesatuan sintesis yang utuh.
Pengumpulan Informasi Untuk Penulisan Karya Ilmiah
1. Memanfaatkan Perpustakaan Sebagai Sumber Data, Informasi, Dan Bahan Untuk Tulisan
Perpustakaan pada umumnya menyediakan berbagai koleksi data atau informasi yang terekam dalam berbagai bentuk media, seperti media cetak dan media audiovisual. Hal pertama yang harus kita lakukan pada saat memasuki perpustakaan adalah memahami di mana letak sumber informasi yang dibutuhkan berada. Salah satu tempat yang patut kita tuju adalah bagian referensi. Bagian referensi ini biasannya berisi koleksi tentang encyclopedia, indeks, bibliografi, atlas dan kamus.
a. Mencari Buku dengan Online Catalog dan Card Catalog
b. Memeriksa Bahan-Bahan Pustaka yang Telah Diperoleh
c. Membuat Catatan dari Bahan-bahan Pustaka
d. Membuat Ringkasan dan ‘Paraphrasing’
e. Membuat Kutipan
1. Melakukan Wawancara Untuk Mendapatkan Informasi Untuk Tulisan
Ada empat hal yang harus diperhatikan pada saat akan melakukan wawancara untuk keperluan proyek penulisan karya ilmiah, yaitu;
a. Menentukan orang yang tepat untuk diwawancarai
b. Mempersiapkan pedoman wawancara
c. Melaksanakan wawancara
d. Mengolah hasil wawancara
C. Tahap Proses Penulisan
Tahap Penulisan merupakan perwujudan tahap persiapan ditambah dengan pembahasan yang dilakukan selama dan setelah penulisan selesai.
1. Tahap Pra Penulisan
a. Pemilihan dan pembatasan topik
b. Merumuskan tujuan
c. Mempertimbangkan bentuk karangan
d. Mempertimbangkan pembaca
e. Mengumpulkan data pendukung
f. Merumuskan judul
g. Merumuskan tesis
h. Penyusunan ide dalam bentuk karangan atau outline
2. Pemilihan Topik
a. Apa yang akan kita tulis?
b. Topik dapat diperoleh dari berbagai sumber.
c. Empat syarat: keterkuasaian, ketersediaan bahan, kemenarikan, kemanfaatan.
d. Agar lebih fokus, topik perlu dibatasi.
3. Tahap Penulisan Draf
a. Mengekspresikan ide-ide ke dalam tulisan kasar.
b. Pengembangan ide masih bersifat tentatif.
c. Pada tahap ini, konsentrasikan perhatian pada ekspresi/gagasan, bukan pada aspek-aspek mekanik.
4. Tahap Revisi
a. Memperbaiki ide-ide dalam karangan, berfokus pada penambahan, pengurangan, penghilangan, penataan isi sesuai dengan kebutuhan pembaca.
b. Kegiatan: (a) membaca ulang seluruh draf, (b) sharing atau berbagi pengalaman tentang draf kasar karangan dengan teman, (c) merevisi dengan memperhatikan reaksi, komentar/masukan.
5. Tahap Penyuntingan
a. Memperbaiki perubahan-perubahan aspek mekanik karangan.
b. Memperbaiki karangan pada aspek kebahasaan dan kesalahan mekanik yang lain.
c. Aspek mekanik antara lain: huruf kapital, ejaan, struktur kalimat, tanda baca, istilah, kosakata, format karangan.
6. Tahap Publikasi
a. Tulisan akan berarti dan lebih bermanfaat jika dibaca orang lain.
b. Sesuaikan tulisan dengan media publikasi yang akan kita tuju.
D. Tahap Evaluasi
Tahap terakhir yaitu verifikasi atau evaluasi, apa yang dituliskan sebagai hasil dari tahap iluminasi itu diperiksa kembali, diseleksi, dan disusun sesuai dengan fokus tulisan. Mungkin ada bagian yang tidak perlu dituliskan, atau ada hal-hal yang perlu ditambahkan, dan lain-lain. Mungkin juga ada bagian yang mengandung hal-hal yang peka, sehingga perlu dipilih kata-kata atau kalimat yang lebih sesuai, tanpa menghilangkan esensinya.
2.2 Presentasi
2.2.1 Pengertian Presentasi
Menurut istilah presentasi adalah aktifitas menunjukkan, menggambarkan, atau menjelaskan sesuatu kepada sekelompok orang. Dalam pengertian sehari-hari, presentasi adalah menyajikan sesuatu, seperti ide, pemikiran, atau usulan kepada sekelompok orang secara lisan. Misalnya, mahasiswa mempresentasikan usulan penelitian, sales mempresentasikan produk, guru menyajikan pelajaran, dosen menyampaikan materi kuliah, dan sejenisnya.
Pelaku atau orang yang melakukan presentasi disebut presenter. Namun, istilah presenter saat ini sudah “dikuasai” dunia penyiaran radio dan televisi (broadcasting), yaitu menjadi nama profesi orang yang membawakan acara radio dan televise (penyiar radio/presenter televisi).
Presentasi adalah penyajian karya tulis atau ilmiah seseorang di depan forum undangan/peserta atau suatu kegiatan berbicara di depan publik/audiens/hadirin, dalam rangka mengajukan suatu ide untuk mendapatkan pemahaman/kesepakatan bersama. Kehadiaran undangan atau peserta bermanfaat untuk mengikuti presentasi tersebut secara aktif dengan lisan dalam jangka waktu yang tersedia. Orang yang menyampaikan presentasi disebut presentator atau presenter, sedangkan orang yang menghadiri presentasi disebut audience. Agar presentasi itu dapat berjalan secara selektif, ada beberapa hal yang perlu diperhitungkan. Kiat yang dimaksudkan itu adalah hal-hal sebagai berikut :
a. menarik minat dan perhatian peserta
b. mengarahkan perhatian peserta
c. mempertahankan minat dan perhatian peserta
d. menjaga kefokusan pada presentasi yang disajikan
e. menjaga etika atau kode etik presentasi
Adapun tujuan dari presentasi adalah:
1. Menginformasikan
Presentasi berisi informasi yang akan disampaikan kepada orang lain. Presentasi semacam ini sebaiknya menyampaikan informasi secara detail dan jelas sehingga orang dapat menerima informasi dengan baik dan tidak salah persepsi terhadap informasi yang diberikan tersebut.
2. Meyakinkan
Presentasi berisi informasi, data, dan bukti-bukti yang disusun secara logis sehingga menyakinkan orang atas suatu topik tertentu. Kondradiksi dan ketidakjelasan informasi dan penyusunan yang tidak logis akan mengurangi keyakinan orang atas presentasi yang diberikan.
3. Membujuk
Presentasi secara logis agar orang mau melakukan suatu aksi atau tindakan. Presentasi dapat berisi bujukan, atau rayuan yang disertai dengan bukti-bukti sehingga orang merasa tidak ragu dan yakin untuk melakukan suatu tindakan.
4. Menginspirasi
Presentasi yang berusaha untuk membangkitkan inspirasi dan memotivasi orang atau para audiens.
5. Menghibur
Presentasi yang berusaha untuk memberi kesenangan pada orang melalui informasi yang diberikan.
2.2.2 Teknik presentasi
Slide presentasi berperan dalam penyampaian hasil pembicaraan, selain dikemas dengan lebih singkat dan menarik, slide dapat menjadi fasilitas memaparkan hasil penelitian. Kekoherensian slide akan mendukung kelancaraan presentasi dan menarik perhatian audiens karena ketiadaan dukungan dari audiens dapat mengganggu kelancaran presentasi pembicara, misalnya audiens berbicara sendiri, gaduh, jenuh, hingga tidur. Terdapat beberapa pilihan perangkat lunak yang dapat digunakan dalam presentasi yaitu: microssoft power point, open office impress, flash point, macromedia flash, macromedia captivate.
a. Berikut ini adalah teknik presentasi yang perlu diperhatikan saat pembuatan slide presentasi, yaitu:
1. Pilih tema desain yang relevan
Sebuah tipe slide yang baik akan mampu menjelaskan ide dan gagasan yang ingin disampaikan seorang presenter. Dengan demikian, audiens akan terbantu ketika melihat slide yang ditampilkan dan presenter pun lebih mudah menjelaskan apa makna yang dikandung oleh slide tersebut. Tipe desain harus mengikuti prinsip relevansi artinya memiliki kesesuaian dengan topik yang dibicarakan misalnya presentasi ternak sapi dengan slide bergambar sapi.
2. Hindari sajian teks panjang
Pemakaian teks yang terlalu panjang bisa menyebabkan slide tidak bisa terbaca oleh audiens yang menyaksikan presentasi. Apabila belum jelas, audien dapat membaca print out karangan ilmiah, jika belum paham, dapat ditanyakan pada sesi tanya jawab. Beberapa ahli presentasi menyarankan maksimum lima baris teks. Dengan demikian seandainya Anda harus menampilkan teks dalam bentuk daftar, pastikan tidak lebih dari lima baris.
3. Alur yang teratur
Slide yang baik memiliki alur teratur, dari pendahuluan, penjelasan, sampai penutup. Slide yang isinya melompat-lompat dari satu topik ke topik yang lain tanpa alur yang jelas akan menyulitkan audiens untuk memahaminya.
4. Berikan multimedia yang relevan
Untuk menambah daya tarik, slide dapat ditambahkan multimedia yang relevan, seperti gambar, animasi, audio, video. Kesesuaian multimedia dengan topik pembicaraan harus saling mendukung, bukan malah membingungkan audiens.
5. Satu slide, berisi satu pesan
Slide presentasi yang baik hanya terfokus pada satu pesan. Tiap slide sebaiknya mewakili sebuah ide yang ingin dijelaskan. Jangan mencampur beberapa ide berbeda ke dalam satu slide. Audiens akan bingung dan sulit mencernanya.
6. Perhatikan karakter huruf dan ukuran huruf
Karakter huruf dan ukuran huruf dalam slide harus proporsional dan sesuai dengan ilustrasi, tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.
b. Berikut ini adalah teknik presentasi yang perlu diperhatikan saat akan menyampaikan presentasi, yaitu:
1. Persiapkan Diri
• Sering latihan
Semakin banyak melakukan latihan, maka akan semakin mahir dalam presentasi.
Suatu kebolehan atau skill bisa didapatkan kalu sering berlatih.
• Penampilan
Menjaga penampilan pada saat presentasi juga sangat penting. Penampilan seseorang dapat meningkatkan rasa percaya diri.
2. Persiapkan Materi dan Bahan
• Tentukan point-point penting
• Kuasai materi
• Siapkan contoh pendukung
• Susun materi dengan terstruktur
3. Cara Penyampaian
• Santai, sopan, dan tidak terburu-buru
• Intonasi dan bahasa tubuh
• Interaksi
• Bahasa yang mudah
• Selipkan selingan atau humor
c. Teknik Menyusun Struktur Presentasi
Pembuka
Pembuka sangat penting karena di sinilah kesempatan untuk menarik perhatian audiens tentang apa yang akan disampaikan, membangun kredibilitas Anda sebagai presenter bahwa Anda adalah orang tepat dan patut didengarkan, dan menyampaikan garis-garis besar presentasi.
Isi
Isi dari presentasi sudah dipersiapkan akan memudahkan dalam menyusun pembuka dan penutupnya. Dari topik yang ingin disampaikan cobalah untuk menguraikannya dalam beberapa poin utama. Kemudian dari poin-poin itu kembangkan lagi menjadi sub-poin. Jangan lupa untuk memperhitungkan lama atau waktu yang ingin digunakan untuk presentasi, kira-kira berapa menit yang dibutuhkan untuk menyampaikan satu poin utama.
Penutup
Untuk menimbulkan kesan yang menarik, maka penutup harus menimbulkan kesan terakhir yang mendalam sehingga akan diingat oleh audiens.
2.2.3 Syarat-syarat presentasi
a. Menguasai materi dan bahasa dengan baik
b. mempunyai keberanian
c. memiliki ketenangan sikap
d. sanggup menampilkan gagasan secara lancar dan teratur
e. sanggup mengadakan reaksi yang cepat dan tepat terhadap situasi apapun yang mungkin timbul saat presentasi
f. memperlihatkan sikap yang tidak kaku atau canggung
2.2.4 Ciri-ciri presentasi yang baik
a. Penyampain dengan semangat dan siap mental
Kadar semangat harus disesuaikan, tidak terlalu monoton ataupun terlalu semangat, karena mempengaruhi kesan terhadap audiens. Sikap mental juga harus di perkuat agar tidak merusak konsentrasi.
b. Kejelasan berbicara di depan audiensi
Alat pembicara harus disesuaikan dengan kondisi ruangan agar suara tidak terdengar samar-samar, tidak jelas atau terlalu keras. Bantuan pengeras suara hendaknya di perhatikan terlebih dahulu sebelum presentasi di mulai.
c. Disajikan secara sistematis
Kesistematikan penyajian mempengaruhi konsentrasi sehingga membuat dampak pemahaman audiens.
d. Memberi argumen yang dapat diterima
Argumen hendaknya dapat diterima oleh audiens dan tidak bersifat ambigu. Argumen biasanya disampaikan pada sesi tanya jawab.
e. Slide dapat terbaca dan menarik
Slide yang terbaca dan menarik harus berjalan secara relevan. Selain itu, slide harus sesuai, bervariasi, ilustrasi tiap slide harus sesuai, profesional penggunaan multimedia, pemilihan ukuran dan jenis huruf, pemuncuulan peta konsep, penyesuaian komposisi warna.
f. Kontak mata dengan audiens
Agar penyampaian presentasi tidak berdampak buruk, maka kontak mata harus disesuaikan dengan seluruh audiens.
g. Melakukan gerak berbicara
Gerakan pada saat penyampaian harus sesuai presentasi tidak terlalu kaku ataupun terlalu hiperaktif akan mempengaruhi tampilan presentasi.
h. Penggunaan pakaian yang serasi
Saat akan melakukan presentasi menjaga tampilan kewibawaan harus diperhatikan agar tidak mempengaruhi presentasi pembicara atau audiens.
i. Memiliki sesi tanya jawab
Sesi tanya jawab dapat menjadi kritik ataupun saran dari audiens serta menjadi komunikasi aktif antara pembicara dengan audiens.
Disampaikan secara tepat waktu
Pembicara harus memperhatikan kondisi audiens. Jika presentasi terlalu singkat biasanya menimbulkan kesan kurang baik, karena materi yang di presentasikan mungkin belum di mengerti oleh para audiens. Sebaliknya, presentasi yang molor malah membuat para audiens terganggu dan merasa bosan.
2.2.4 Jenis Presentasi
1. Presentasi Dadakan (Impromptu)
Pembicaraan impromptu merupakan jenis presentasi yang dilakukan secara mendadak tanpa persiapan apapun. Dalam hal ini pembicara ditunjuk langsung untuk menyampaikan informasi kepada para pendengar, tanpa melakukan persiapan segala sesuatunya, baik itu mengenai tema pembicaraan maupun alat bantu yang digunakan, sehingga perasaan pembicara akan mengejutkan.
Ada beberapa kelebihan dan kelemahan apabila menggunakan jenis presentasi dadakan atau impromptu.
Kelebihan:
• informasi yang disampaikan sesuai dengan perasaan pembicara yang sesungguhnya,
• kata atau suara yang keluar merupakan hasil spontanitas,
• membuat pembicara terus berpikir selama menyampaikan informasi.
Kelemahan:
• informasi yang disampaikan tersendat-sendat, karena membutuhkan waktu untuk berpikir dan mengolah kata,
• tidak berurutan/sistematis dalam penyampaiannya, karena secara mendadak untuk menyampaikan informasi,
• terjadi demam panggung, karena belum ada persiapan apapun mengenai apa yang harus disampaikan.
2. Presentasi Naskah (Manuscript)
Presentasi naskah merupakan jenis presentasi dimana dalam menyampaikan informasinya, seorang pembicara melakukannya dengan membaca naskah.
Kelebihan:
• penyampaian dilakukan secara berurut/sistematis,
• kata yang keluar diungkapkan secara baik dan benar,
• tidak terjadi kesalahan dalam penyampaiannya.
Kelemahan:
• pendengar akan merasa bosan dalam mendengarkannya,
• bagi pendengar tidak termotivasi untuk mendengarkannya,
• tidak menarik dalam menyampaikan informasinya,
• terlalu sibuk akan membaca naskah sehingga tidak melakukan kontak mata dengan pendengar seolah-olah acuh tak acuh terhadap pendengar.
3. Presentasi Hafalan (Memoriter)
Jenis presentasi yang dilakukan menghapal dari teks yang telah disediakan. Berbeda dengan jenis manuscript, memoriter tidak menggunakan naskah dalam penyampaiannya, pembicara hanya melakukan persiapannya dengan menghafal dari teks dimana isinya mengenai informasi yang akan disampaikan. Kelebihan dan kelemahannya hampir sama dengan manuscript. Jenis ini sangat buruk untuk dilakukan, karena apabila melupakan kata-kata dari naskah maka presentasi yang dilakukan akan terjadi kegagalan.
4. Presentasi Ekstempore
Jenis Ekstempore merupakan jenis presentasi yang paling baik untuk dilakukan dibanding jenis lainnya. Pembicara mempersiapkan materi dengan garis besarnya saja, kemudian pada saat presentasi akan dijabarkan secara mendetail.
Kelebihan:
• pembicara dapat menyampaikan informasi secara jelas, karena ada persiapan sebelumnya,
• dapat menyampaikan secara sistematis/berurutan,
• kemungkinan besar pembicara dalam menyampaikannya menarik perhatian pendengar, karena tidak berpedoman kepada naskah ataupun hafalan, tetapi tidak melenceng dari garis besar materi,
• lebih leluasa dalam penyampaiannya,
• pembicara dapat melakukan kontak mata dengan pendengar, sehingga akan terlihat apakah pesan yang disampaikan menarik atau tidak.
Kelemahan:
• perlu memiliki wawasan yang cukup mengenai tema yang akan dibicarakan,
• membutuhkan waktu yang lama
Adapula jenis-jenis presentasi selain di atas:
a. Oral : Presentasi yang dilakukan dengan cara berbicara langsung kepada audience
b. Visual: Presentasi yang menggunakan tampilan, contoh Ms.Power Point
c. Teksual: Presentasi yang menggunakan teks atau selebaran.
2.3 Menulis Karya Ilmiah
Sistematika dan Cara Penyusunan Laporan Penelitian
Secara umum, sistematika suatu laporan penelitian yang lengkap terdiri dari 3 bagian pokok, yaitu (1) bagian pembuka, (2) bagian inti, dan (3) bagian penutup.
Bagian pembuka sebuah laporan penelitian lengkap harus mengandung komponen-komponen berikut ini.
1. Judul.
2. Halaman judul.
3. Halaman pengesahan.
4. Halaman penerimaan.
5. Kata pengantar.
6. Abstrak.
7. Daftar isi.
8. Daftar tabel.
9. Daftar grafik, bagan atau skema.
10. Daftar singkatan dan lambang.
Bagian pembuka umumnya digunakan apabila laporan penelitian merupakan tulisan yang berdiri sendiri secara utuh. Untuk laporan penelitian dalam jurnal atau bagian dari sebuah buku, tidak seluruh unsur dalam bagian pembuka tersebut digunakan.
Bagian inti merupakan menyajikan atau mengomunikasikan informasi ilmiah yang ingin disampaikan. Pada bagian inti inilah seluruh komponen pendahuluan, kajian pustaka dan kerangka teori, metodologi penelitian, hasil dan pembahasan, serta simpulan dan saran disajikan secara lengkap.
1. Pendahuluan
Pendahuluan merupakan tulisan yang disusun untuk memberikan orientasi kepada pembaca mengenai isi laporan penelitian yang akan dipaparkan, sekaligus perspektif yang diperlukan oleh pembaca untuk dapat memahami informasi yang akan disampaikan
2. Kajian Pustaka dan Kerangka Teori
Kajian pustaka mengungkapkan teori-teori serta hasil-hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan pada topik yang sama atau serupa. Berdasarkan analisis terhadap pustaka tersebut, peneliti dapat membatasi masalah dan ruang lingkup penelitian, serta menemukan variabel penelitian yang penting dan hubungan antarvariabel tersebut.
3. Metodologi Penelitian
Pada bagian ini biasanya dijelaskan secara rinci mengenai desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, metode pengumpulan dan analisis data, serta kelemahan penelitian.
4. Hasil dan Pembahasan
Hasil dan pembahasan pada dasarnya merupakan inti dari sebuah tulisan ilmiah. Pada bagian ini penulis menyajikan secara cermat hasil analisis data serta pembahasannya berdasarkan kajian pustaka dan kerangka teori yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya.
5. Simpulan dan Saran
Simpulan adalah gambaran umum seluruh analisis dan relevansinya dengan hipotesis dari penelitian yang dilakukan. Simpulan diperoleh dari uraian analisis, interpretasi dan deskripsi yang telah dituliskan pada bagian analisis dan pembahasan. Untuk menulis simpulan, penulis perlu mengajukan pertanyaan pada diri sendiri tentang hasil apa yang paling penting dari penelitian yang dilakukan. Jawaban dari pertanyaan tersebutlah yang dituliskan pada bagian simpulan. Pada bagian akhir, biasanya simpulan disertai dengan saran mengenai penelitian lanjut yang dapat dilakukan
Bagian penutup pada umumnya terdiri dari (1) daftar pustaka, (2) lampiran, serta (3) daftar indeks dan atau glosarium. Daftar pustaka merupakan hal yang wajib dicantumkan, sedangkan lampiran dan daftar indeks hanya dituliskan apabila diperlukan. Daftar pustaka yang dimasukkan adalah hanya yang signifikan dan terkait dengan penelitian, baik dalam bentuk bahan cetakan, elektronik atau seminar. Daftar Pustaka yang disusun sesuai standar internasional yang paling banyak digunakan, yaitu standar dari Association of American Psychology (APA).
Lampiran dapat berupa tabel, gambar, peta, bagan, instrumen penelitian, seperti kuesioner atau daftar checklist untuk observasi, dan bentuk lain yang terkait dengan penjelasan yang telah dipaparkan dalam bagian inti laporan.
Indeks adalah daftar kata atau istilah yang terdapat pada laporan. Penulisan indeks harus berkelompok berdasarkan abjad awal kata atau istilah yang akan dituliskan. Penulisan Indeks ditujukan agar pembaca dapat dengan cepat mencari istilah atau kata-kata khusus yang terdapat dalam laporan tersebut.
Kiat-kiat Presentasi yang menarik
Agar presentasi menarik, hendaknya dilakukan hal-hal berikut:
a. Structure. Hendaknya bahan yang akan disampaikan tersusun secara sistematis dengan alur yang jelas dan mudah difahami. Bila bahan yang akan disampaikan sangat padat dengan masalah konsepsional dan teoritis, susunlah dengan bentuk sebagai berikut:
-Pengantar, membangkitkan perhatian dan minat peserta memaparkan ikhtisar materi bahasan
-Bagian utama : sejumlah judul utama (main points) dan beberapa sub judul
-Kesimpulan : butir-butir atau catatan penting dan diskusi dan pertanyaan.
b. Simple. Sampaikan penyajian dengan mudah dan tidak berbelit-belit. Hindari istilah-istilah yang sulit difahami, Gunakan kalimat-kalimat yang pendek, jelas dan bervariasi. Penyajian jadi sangat membosankan apabila penyaji sering menggunakan istilah-istilah yag berulang-ulang.
c. Surprise. Kesuksesan penyajian seringkali tergantung di titik awal penyampaian. Apabila kesan pertama penyajian menggoda, maka selanjutnya menjadi terserah anda. Oleh karena itu mulailah penyajian bahasan dengan sesuatu yang mengejutkan, memancing perhatian atau mengundang minat dan keseriusan. Gunakan kasus, data, gambar, games ataupun cerita mengenai sesuatu yang relevan dengan topik bahasan.
d. Support. Penyajian akan sangat menarik dan meyakinkan serta mudah difahami apabila disertai dengan ilustrasi dan hal-hal yang menunjang. Lengkapilah setiap sub bahasan dengan ilustrasi yang memadai dan relevan dalam bentuk kasus, contoh aplikatif, data dan fakta, dalil.
e. Shape. Penyajian akan menjadi enak dilihat apabila disampaikan dengan model tampilan hand out, skema, matriks atau grafis yang yang jelas, mudah dan menarik. Bentuk ini akan mempermudah pemahaman pada topik-topik bahasan yang padat dan kompleks.
f. Style. Gaya menyampaikan sungguh akan mempengaruhi keberhasilan penyampaian. Bila penyaji hanya duduk dan berbicara dengan nada yang datar atau monoton tentu akan sangat membosankan. Sebaiknya gaya penyampaian dilakukan dengan berbagai variasi gaya kadang duduk, berdiri, jalan, menyapa dengan nada bicara yang ekspresif serta penuh semangat.
g. Smart-smile. Penampilan yang menarik hendaknya juga dipertimbangkan dalam menyampaikan sesuatu kepada sejumlah pendengar. Seringkali kesan pertama penyajian justru muncul dari penampilan fisik si penyaji seperti pakaian, kerapihan dan kebersihan serta wewangian. Penampilan yang menarik akan menjadi optimal manakala dalam proses penyampaian, tercipta hubungan dan suasana yang interaktif antara penyaji dan pendengar. Munculkanlah suasana akrab dan hangat melalui teguran, sapaan, senyuman, pertanyaan, meminta tanggapan ataupun komentar mereka.
h. Show. Usahakanlah menggunakan media dan atau alat peraga yang memadai. Apakah dalam bentuk makalah, hand-out, flipp chart, papan tulis, transparancy-sheet, slide. Artinya, jangan hanya menggunakan lembar text-book yang merupakan bagian dari referensi yang digunakan.
i. Stop. Berhenti sejenak dengan joke atau selingan-selingan segar untuk memelihara konsentrasi dan perhatian pendengar, terutama apabila bobot topik bahasan berat dan sulit.
j. Summarize. Menentukan akhir presentasi yang mengesankan. Kiat menutup presentasi menjadi sangat menentukan keberhasilan menyampaikan bahasan. Presentasi hendaknya diakhiri dengan merangkum kembali secara utuh pokok bahasan yang telah disampaikan, sambil terus memberi kesempatan kepada audience untuk memperjelas hal-hal yang terlewat.
Petunjuk dalam Presentasi
Beberapa halyang perlu diperhatikan agar dapat melakukan presentasi dengan baik adalah sebagai berikut:
a. Jangan membiasakan diri bergantung pada teks. Hal itu akan membatasi kebebasan berbicara karena Anda akan selalu terfokus pada teks. Lebih baik hanya menggunakan catatan kecil (pointers) untuk membantu mengingatkan materi yang dibahas.
b. Pelajari terlebih dahulu siapa audience yang ada di depan Anda. Bagaimana latar belakang, jalan fikiran, dan tingkat pendidikan mereka, karena hal ini menentukan ragam bahaa apa yang akan anda gunakan. Dan jangan sampai audience tidak mengerti.
c. Sajikan hal-hal yang orisinil, yaityu hal-hal yang baru dan menarik untuk disampaikan. Sehingga mampu menarik minat audience untuk mengikuti presentasi yang disiapkan.
d. Jaga volume suara. Jangan sampai terlalu lemah atau terlalu keras. Aturlah nada suara sesuai dengan tekanan pembicaraan agar tidak membosankan.
e. Periksa ruangan dan fasilitas presentasi, termasuk sound sistem. Ada baiknya sebelum presentasi dilakukan gladi resik hingga tidak merusak konsentrasi saat presentasi.
f. Jangan asyik bicara sendiri. Berikan kesempatan pada audience untuk menyampaikan pertanyaan,atau menanggapi pembicaraan yang Anda lakukan agar komunikasi terjalan.
g. Jangan melakukan gerakan yang merusak penampilan pada saat presentasi.
h. Berpakaianlah yang rapi dan sopan agar enak dipandang. Karena penampilan adalah faktor penentu keberhasilan seseorang terutama dalam presentasi.
i. Gunakan bahasa resmi dan bahasa percakapan yang layak dan sederhana, tidak berbelit-belit agar mudah dipahami.
j. Gunakan media atau alat bantu yang Anda kuasai. Hal itu angat mendukung agar materi yang disajikan akan semakin menarik audience.
k. Perhitungkan waktu secara cermat untuk menyampaikan pembukaan, isi dan penutup sesuai waktu yang tersedia yang berrtujuan agar presentator siap dengan segala sesuatu baik mental maupun bahan presentasi dan supaya presentator lebih matang dalam persiapan dan melakukan yang dilakukan berjalan dengan sempurna.
sekian terimakasih buat kawan yang memerlukan... salam TEKNIK UMUSLIM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar