Jumat, 30 Desember 2016

Pengertian Auotocad

Pengertian Auotocad

AutoCAD 2007
    AutoCAD adalah perangkat lunak komputer CAD untuk menggambar 2 dimensi dan 3 dimensi yang dikembangkan oleh Autodesk. Keluarga produk AutoCAD, secara keseluruhan, adalah software CAD yang paling banyak digunakan di dunia.
    AutoCAD digunakan oleh insinyur sipil, land developers, arsitek, insinyur mesin, desainer interior dan lain-lain.
    Format data asli AutoCAD, DWG, dan yang lebih tidak populer, Format data yang bisa dipertukarkan (interchange file format) DXF, secara de facto menjadi standard data CAD. Akhir-akhir ini AutoCAD sudah mendukung DWF, sebuah format yang diterbitkan dan dipromosikan oleh Autodesk untuk mempublikasikan data CAD.
    AutoCAD saat ini hanya berjalan disistem operasi Microsoft. Versi untuk Unix dan Macintosh sempat dikeluarkan tahun 1980-an dan 1990-an, tetapi kemudian tidak dilanjutkan. AutoCAD masih bisa berjalan di emulator seperti Virtual PC atau Wine.
    AutoCAD dan AutoCAD LT tersedia dalam bahasa Inggris, Jerman, Perancis, Italia, Spanyol, Jepang, Korea, Tionghoa Sederhana, Tionghoa Tradisional, Rusia, Ceko, Polandia, Hongaria, Brasil, Portugis, Denmark, Belanda, Swedia, Finlandia, Norwegia dan Vietnam.

Rabu, 28 Desember 2016

WATERPAS DAN RAMBU UKUR

WATERPAS DAN RAMBU UKUR


A. Waterpass, Fungsi dan Cara Penggunaannya


1. Pengertian :
Waterpass ialah alat yang dipakai untuk mengukur perbedaan ketinggian dari satu titik acuan ke acuan berikutnya. Waterpass ini dilengkapi dengan kaca dan gelembung kecil di dalamnya. Untuk mengecek apakah sudah terpasang dengan benar, perhatikan gelembung di dalam kaca berbentuk bulat. Jika gelembung tepat berada di tengah, itu artinya waterpass telah terpasang dengan benar. Pada waterpass, terdapat lensa untuk melihat sasaran bidik.

2. Kegunaan/Fungsi :
Digunakan untuk mengukur atau menentukan sebuah benda atau garis dalam posisi rata baik pengukuran secara vertikal ataupun horizontal.

3. Cara Menggunakan/Mengukur :
Caranya dengan menempatkan permukaan alat ke bidang permukaan yang di cek. Untuk mengecek kedataran maka dapat diperhatikan gelembung cairan pada alat pengukur yang ada bagian tengah alat waterpass. Sedangkan untuk mengecek ketegakan maka bisa dilihat gelembung pada bagian ujung waterpass. Guna memastikan apakah bidang benar benar rata maka gelembung harus tepat berada ditengah alat yang ada.

4. Tingkat ketelitian :
Tingkat ketelitian waterpass ialah 1.5 mm.

5. Cara Membaca Skala dan Hasil :
a. Pada skala utama tentukan besar derajat dan menit dengan melihat jarum yang berhimpit pada skala, setiap skala mempunyai nilai 10’.
b. Pada skala nonius juga menentukan besar derajat jarum yang berhimpit dengan skala, dengan besar sudut setiap skala 20”.
c. Jumlahkan hasil bacaan antara skala utama dan nonius.

6. Bagian-bagian :
•    Tabung nivo.
•    Waterpass.

7. Cara Kalibrasi :
Alat ini telah dikalibrasi bersamaan dengan proses pembuatannya, karena itu alat ini bisa langsung digunakan dan memudahkan penggunanya.

8. Nama lain :
•    Leveling


9. Jenis-jenis :
•    Waterpass digital.
•    Waterpass manual.

10. Cara Merawat :
•    Bersihkan Waterpass baik sebelum maupun sesudah digunakan, bersihkan bagian-bagian yang sekiranya kotor.
•    Simpan di tempat yang aman.
•    Tempat penyimpanan harus bebas dari getaran, sinar matahari langsung dan fluktuasi temperatur.

B. Rambu Ukur

    Dalam ilmu ukur tanah, banyak sekali alat ukur yang digunakan dalam berbagai macam pengukuran. Ada berbagai macam pengukuran, yaitu pengukuran sipat datar, pengukuran sudut, pengukuran panjang, dan lain-lain. Alat ukur yang digunakan pun ada yang sederhana dan modern, yang masing-masing bekerja sesuai dengan fungsinya.

    Seperti yang telah kita ketahui bahwa permukaan bumi ini tidak rata, untuk itu diperlukan adanya pengukuran beda tinggi baik dengan cara barometris, trigonometris ataupun dengan cara pengukuran penyipatan datar. Alat yang digunakan dalam pengukuran sipat datar salah satunya adalah rambu ukur.

    Rambu ukur dapat terbuat dari kayu, campuran alumunium yang diberi skala pembacaan. Ukuran lebarnya 4 cm, panjang antara 3m-5m pembacaan dilengkapi dengan angka dari meter, desimeter, sentimeter, dan milimeter. Umumnya dicat dengan warna merah, putih, hitam, kuning. Selain rambu ukur, ada juga waterpass yang dilengkapi dengan nivo yang berfungsi untuk mendapatkan sipatan mendatar dari kedudukan alat dan unting-unting untuk mendapatkan kedudukan alat tersebut di atas titik yang bersangkutan. Kedua alat ini digunakan bersamaan dalam pengukuran sipat datar. Rambu ukur diperlukan untuk mempermudah /membantu mengukur beda tinggi antara garis bidik dengan permukaan tanah.

Jenis – jenis Rambu Ukur
Rambu untuk pengukuran sipat datar (leveling) diklasifikasikan ke dalam 2 tipe, yaitu:
1. Rambu sipat datar dengan pembacaan sendiri
a) Jalon
b) Rambu sipat datar sopwith
c) Rambu sipat datar bersen
d) Rambu sipat datar invar
2. Rambu sipat datar sasaran

Cara Pemasangan Bak Ukur/Rambu Ukur :
1. Atur ketinggian rambu ukur dengan menarik batangnya sesuai dengan kebutuhan, kemudian kunci.
2. Letakkan dasar rambu ukur tepat diatas tengah-tengah patok (titik) yang akan dibidik.
3. Usahakan rambu ukur tersebut tidak miring/condong (depan, belakang, kiri dan kanan), karena bisa mempengaruhi hasil pembacaan.
4. Arahkan lensa pada teropong pesawat.

Cara memegang rambu ukur
Cara penggunaan Rambu ukur dalam pengukuran sipat datar
Rambu ukur ini berjumlah 2 buah masing-masing didirikan di atas dua patok/titik yang merupakan jalur pengukuran. Alat sipat datar optis kemudian diletakan di tengah-tengah antara rambu belakang dan muka. Alat sipat datar diatur sedemikian rupa sehingga teropong sejajar dengan nivo yaitu dengan mengetengahkan gelembung nivo. Setelah gelembung nivo di ketengahkan (garis arah nivo harus tegak lurus pada sumbu kesatu) barulah di baca rambu belakang dan rambu muka yang terdiri dari bacaan benang tengah, atas dan bawah. Beda tinggi slag tersebut pada dasarnya adalah pengurangan Benang Tengah belakang (BTb) dengan Benang Tengah muka (BTm).
Beda tinggi.

Kesalahan dalam penggunaan Rambu ukur :
a) Garis bidik tidak sejajar dengan garis jurusan nivo
 b) Kesalahan pembagian skala rambu
c) Kesalahan panjang rambu
d) kesalahan letak skala nol rambu

BERILMU SEBELUM BER'AMAL

 BERILMU SEBELUM BER'AMAL

Ilmu dan 'Amal
Mu’adz bin Jabal radhiyallaahu ‘anhu berkata: “Ilmu adalah pemimpin amal, dan amal adalah pengikut ilmu”

Allah Subhaanahu Wa Ta’ala berfirman yang artinya:

فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ ۗ

“Maka ketahuilah, bahwa Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah dan memohonlah ampunan untukmu dan orang-orang beriman laki dan perempuan” (Q.S Muhammad: 19).

Ayat tersebut memerintahkan kepada Nabi Muhammad Shollallaahu ‘alaihi wasallam untuk berilmu terlebih dahulu dengan firman-Nya “Maka ketahuilah (berilmulah) …” sebelum berucap dan berbuat yaitu memohon ampunan kepada Allah Subhaanahu Wa Ta’ala. Al-Imam alBukhari rahimahullah menuliskan judul bab pada kitab Shahihnya dengan : “Bab Ilmu (didahulukan) Sebelum Ucapan dan Beramal“.

Umar bin al-Khottob radhiyallaahu ‘anhu berkata :

تَفَقَّهُوا قَبْلَ أَنْ تُسَوَّدُوا

“Belajarlah ilmu sebelum menjadi pemimpin” (riwayat Ibnu Abi Syaibah)

Umar bin al-Khottob radhiyallahu ‘anhu juga berkata :

لَا يَبِعْ فِي سُوقِنَا إِلَّا مَنْ قَدْ تَفَقَّهَ فِي الدِّينِ

“Janganlah berjualan di pasar kami orang yang belum paham tentang ilmu agama” (riwayat at Tirmidzi)

Mu’adz bin Jabal radhiyallaahu ‘anhu berkata:

الْعِلْمُ إمَامُ الْعَمَلِ وَالْعَمَلُ تَابِعُهُ

“Ilmu adalah pemimpin amal, dan amal adalah pengikut ilmu” (Dari kitab al-Amru bil Ma’ruf wan nahyu anil munkar karya Ibnu Taimiyyah halaman 15).

Umar bin Abdil Aziz rahimahullah berkata:

مَنْ عَبَدَ اللَّهَ بِغَيْرِ عِلْمٍ كَانَ مَا يُفْسِدُ أَكْثَرَ مِمَّا يُصْلِح

“Barangsiapa yang beribadah kepada Allah tanpa ilmu, maka ia lebih banyak merusak dibandingkan memperbaiki” (Dari kitab Majmu’ Fataawa Ibn Taimiyyah: 2/383).
Ilmu Menyebabkan Amal yang Sedikit Menjadi Barakah

Abud Darda’ radhiyallaahu ‘anhu berkata :

يا حبذا نوم الأكياس وإفطارهم كيف يعيبون سهر الحمقى وصيامهم ومثقال ذرة من بر صاحب تقوى ويقين أعظم وأفضل وأرجح من أمثال الجبال من عبادة المغترين

“Duhai seandainya (kita dapatkan) tidur dan makan minumnya orang berilmu. Bagaimana bisa orang terperdaya dengan terjaganya (dalam sholat) dan puasanya orang yang bodoh. Sungguh kebaikan sebesar biji dzarrah dari orang yang bertaqwa dan yakin (berilmu) lebih agung, lebih utama, dan lebih berat timbangannya dibandingkan amalan sebesar gunung dari orang yang tertipu (orang bodoh)” (Hilyatul Awliyaa’ juz 1 halaman 211).

Syaikh Shalih bin Abdil Aziz Aalus Syaikh dalam Syarh Tsalaatsatil Ushul menjelaskan makna ucapan Sahabat Nabi Abud Darda’ ini bahwa tidur serta makan minumnya orang yang berilmu jauh lebih besar keutamaannya dibandingkan puasa dan qiyamul lailnya orang yang bodoh.




Jadi Sebelum beramal berilmu dulu … agar amal ibadah kita diterima oleh اللَّهَ SWT....

Nasehat Islam

NASEHAT UNTUK YANG SUKA MENJATUHKAN KEHORMATAN PARA DA'I ISLAM

Penda'i Islam
Sesungguhnya Allah ‘azza wa jalla memerintahkan untuk berbuat adil dan ihsan, melarang kezhaliman, melampaui batas, dan permusuhan. Allah Ta’ala telah mengutus Nabi kita Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam dengan risalah yang telah dibawa oleh seluruh Rasul yaitu mendakwahkan tauhid dan memurnikan peribadatan hanya kepada Allah semata. Dia memerintahkan untuk menegakkan keadilan dan melarang hal yang berkebalikan dengannya yaitu peribadatan kepada selain Allah, berpecah-belah, dan melanggar hak-hak hamba–Nya.

Telah tersebar di zaman ini, banyak orang yang menisbatkan diri kepada ilmu dan dakwah yang mengajak kepada kebaikan, mereka menjatuhkan kehormatan saudara-saudara mereka dari kalangan da’i yang telah masyhur dikenal oleh ummat. Mereka membicarakan tentang kehormatan para penuntut ilmu, para da’i, dan penceramah. Terkadang mereka melakukan perbuatan tersebut secara rahasia dalam majelis-majelis mereka, terkadang merekam dalam kaset yang disebarluaskan kepada banyak orang, terkadang dalam bentuk terang-terangan berupa ceramah umum di masjid-masjid.
Perbuatan ini telah menyelisihi perintah Allah dan RasulNya dalam beberapa aspek berikut ini :

    Perbuatan ini melanggar hak-hak kaum muslimin, bahkan melanggar hak pribadi-pribadi yang semestinya dihormati, yaitu para penuntut ilmu dan da’i yang telah mencurahkan tenaganya untuk membimbing manusia, meluruskan mereka dalam aqidah dan manhaj, bersungguh-sungguh dalam menyelenggarakan kajian-kajian, ceramah-ceramah, dan menyusun kitab-kitab yang bermanfaat.

    Perbuatan ini merupakan bentuk memecah-belah persatuan dan mengoyak barisan kaum muslimin. Padahal mereka (kaum muslimin) sangat butuh untuk bersatu–padu, menjauhi perpecahan dan penyebaran desas-desus di antara mereka. Terlebih bahwasanya para da’i yang menjadi sasaran adalah para da’i ahlus sunnah wal jama’ah yang dikenal memerangi berbagai bid’ah dan khurafat, berhadapan langsung dengan para penyeru kebid’ahan, dan yang membongkar berbagai langkah dan kekeliruan mereka. Kami berpandangan tidak ada maslahat dalam perbuatan tersebut kecuali justru menguntungkan orang kafir, munafiq, atau ahli bid’ah dan kesesatan.

    Perbuatan ini (secara tidak langsung) adalah dukungan dan pertolongan kepada musuh, seperti kaum sekuler, orientalis, dan selain mereka dari kalangan atheis yang terkenal memusuhi dakwah, mendustakan dan memprovokasi untuk melawan kitab-kitab dan rekaman-rekaman para da’i tersebut. Tentu bukanlah perwujudan menunaikan hak-hak saudara dalam Islam, ketika kalangan tersebut membantu para pihak musuh dalam memusuhi saudara mereka sendiri, para da’i dan penuntut ilmu.

    Perbuatan ini merusak hati orang-orang, baik mereka yang awam maupun yang terhormat, melalui penyebaran berita-berita dusta dan batil, serta menjadi sebab merebaknya ghibah, dan namimah (adu domba), membuka berbagai pintu kejelekan untuk dihidangkan kepada mereka yang berhati lemah, yang gemar menebar syubhat, memprovokasi terjadinya fitnah, dan menyakiti kaum mukmini dengan sesuatu yang tidak dilakukan oleh mereka.

    Mayoritas perkataan yang menjadi obyek desas-desus tidak riil terjadi, namun hanya khayalan/dugaan yang dihiasi setan kepada para pelaku sehingga dirinya terpedaya. Padahal sungguh Allah Ta’ala berfirman (yang artinya),
    يا أيها الذين آمنوا اجتنبوا كثيراً من الظن إن بعض الظن إثم ولا تجسسوا ولا يغتب بعضكم بعضاً …
    “Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah sebagian besar prasangka karena sebagian prasangka itu adalah dosa, dan janganlah kalian memata-matai dan saling mengghibah di antara kalian” (QS Al Hujuraat : 12).

    Seorang mukmin hendaknya memaknai perkataan saudaranya sesama muslim dengan makna yang paling baik. Di antara ulama salaf ada yang berkata,
    لا تظن بكلمة خرجت من أخيك سوءً وأنت تجتهد لها في الخير محملاً
    “Jangan berprasangka buruk atas perkataan yang diucapkan saudaramu sementara engkau mampu untuk bersungguh-sungguh memaknainya dengan makna yang baik”
    Ijtihad sebagian ulama dan penuntut ilmu dalam perkara ijtihadiyah tidaklah tercela apabila mereka memang layak untuk berijtihad. Apabila pihak lain menyelisihi mereka dalam suatu perkara, maka tindakan yang patut ditempuh adalah berdebat dengan cara yang paling baik, dengan motif semangat mencari kebenaran, menghindari waswas dan provokasi yang dihembuskan setan di antara kaum mukminin.

Apabila menemui kesulitan dalam melakukan hal tersebut, sementara penyimpangan tersebut harus dijelaskan maka hendaknya dilakukan dengan ungkapan dan diksi yang baik dan lembut, tanpa menyerang, memboikot, atau melampaui batas dalam dalam berkata-kata yang justru akan membuat pihak yang dibantah menolak atau berpaling dari kebenaran.

Selain itu, bantahan juga dilakukan tanpa menyerang secara personal, atau memvonis niat, atau menambah-nambah perkataan (doyan dengan desa-desus). Dahulu, Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah menyindir perbuatan tersebut dengan berkata,
ما بال أقوام قالوا كذا وكذا
“Ada apa dengan sekelompok orang yang gemar berkata begini dan begitu”
Maka aku nasihatkan kepada saudaraku sekalian yang menjatuhkan kehormatan para da’i dan yang terpengaruh dengan mereka agar bartaubat kepada Allah Ta’ala atas tulisan dan ucapan mereka yang menjadi sebab rusaknya hati sebagian pemuda sehingga terisi dengan dendam dan kebencian, menyibukkan mereka dari menuntut ilmu yang bermanfaat dan berdakwah kepada Allah Ta’ala namun hakekatnya justru sibuk menyampaikan kabar burung, membicarakan fulan (ghibah), serta terobsesi mencari-cari kesalahan orang lain untuk dikritisi dan dipojokkan.

Demikian nasihat kepada mereka untuk memperbaiki kesalahan yang telah diperbuat melalui media tulisan atau yang lain sehingga beban tanggung jawab atas kesalahan tersebut terlepas dari diri mereka dan menghilangkan desas-desus yang telah terekam dalam benak orang-orang yang terpengaruh dengan ucapan mereka. Hendaknya mereka dapat memfokuskan diri untuk melakukan berbagai ibadah yang produktif, yang dapat mendekatkan diri kepada Allah dan mendatangkan manfaat bagi hamba. Hendaknya mereka juga berhati-hati, tidak tergesa-gesa dalam memvonis kafir, fasiq, bid’ah, atau selainnya tanpa dukungan bukti. Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam telah memperingatkan dengan sabdanya,
من قال لأخيه يا كافر فقد باء بها أحدهما
“Barangsiapa berkata pada saudaranya ‘Hai Kafir!’ maka perkataan tersebut akan jatuh kepada salah satu dari keduanya (yaitu bila vonisnya keliru, akan kembali pada yang mengucapkannya-pent)” (Muttafaqun ‘alaih).
Termasuk hal yang disyariatkan bagi para da’i penyeru kebenaran dan penuntut ilmu, apabila mereka merasa ganjil dengan perkataan seorang ulama atau selainnya, hendaklah mereka merujuk pada ulama yang mu’tabar (diakui) dengan tujuan meminta mereka untuk menjelaskan kebenaran, memahamkan hakikat perkara tersebut, dan menghilangkan keraguan dan syubhat yang terdapat dalam hati sebagai bentuk pengamalan firman Allah ‘azza wa jalla dalam surat An Nisaa’ ayat 83,
إذا جاءهم أمر من الأمن أو الخوف أذاعوا به ولو ردوه إلى الرسول وإلى أولي الأمر منهم لعلمه الذين يستنبطونه منهم ولولا فضل الله عليكم ورحمته لاتبعتم الشيطان إلا قليلاً
“Dan apabila datang kepada mereka berita tentang keamanan ataupun ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. Dan kalau mereka menyerahkannya kepada Rasul dan ulil amri diantara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya. Kalau bukan karena karunia dan rahmat Allah pada kamu, tentulah kamu mengikuti syaithan, kecuali sebagian kecil saja diantaramu”.
Hanya kepada Allah kita memohon untuk memperbaiki keadaan kaum muslimin seluruhnya, menyatukan hati dan amalan mereka di atas ketakwaan, memberikan taufik kepada ulama kaum muslimin dan para da’i yang menyeru kepada kebenaran untuk melakukan segala sesuatu yang Dia ridhai dan bermanfaat bagi para hamba–Nya. Semoga Allah menyatukan barisan mereka di atas petunjuk dan menjaga mereka dari berbagai sebab yang mengantarkan pada perpecahan.

Semoga Allah menjadikan diri mereka sebagai sebab agar kebenaran dapat ditegakkan dan kebatilan dapat dihancurkan. Sungguh Allah adalah Dzat yang Maha Memberi Pertolongan dan Maha Berkuasa untuk melakukan hal tersebut.
وصلى الله وسلم على نبينا محمد وآله وصحبه ، ومن اهتدى بهداه إلى يوم الدين
Sumber : Majmu’ Fatawa wa Maqalat Mutanawwi’ah lis Samahatis Syaikh ‘Abdul ‘Aziz ibn ‘Abdullah ibn Baz rahimahullahu ta’ala, vol. 7 hal, 311.

Semoga nasehat ini bisa merubahkan kita yang selama ini kita lakukan kepada para penda'i islam....
              Aaamin...

Jumat, 23 Desember 2016

PENGERTIAN AGREGAT, GRADASI, FUNGSI UKURAN , DAN JENIS AGREGAT

AGREGAT


AGREGAT ?
    Agregat adalah material granular, misalnya pasir, kerikil, batu pecah yang dipakai bersama-sama dengan suatu media pengikat untuk membentuk suatu beton semen hidraulik atau adukan
    
      Suatu kumpulan yang kolektif dari pada material – material mineral seperti Pasir, Kerikil dan Batu yang dipecahkan

FUNGSI UKURAN AGREGAT


  • Agregat Kasar
    Kekuatan Pada Campuran

 
  • Agregat Halus
    Pengisi Ruang Antar Butir





  • Filler
    Pengisi Rongga pada Agregat Halus





Agregat Ideal
  • Ukuran dan Gradasi Baik
  • Kuat dan Keras
  • Bersudut dan Berbentuk kubus
  • Abrasi dan Keausan
  • Permukaan Bersih dan Kasar
  • Tidak Mengikat Air (Hidrophobic)

PENGERTIAN GRADASI  AGREGAT
 
    Gradasi agregat adalah distribusi dari variasi ukuran butir agregat . Gradasi agregat berpengaruh pada besarnya rongga dalam campuran dan  menentukan workabilitas (kemudahan dalam pekerjaan) serta stabilitas campuran.
    Gradasi agregat ditentukan dengan cara analisa saringan, dimana sampel agregat harus melalui satu set saringan. Ukuran saringan menyatakan ukuran bukaan jaringan kawat dan nomor saringan menyatakan banyaknya bukaan jaringan kawat per inchi pesegi dari saringan tersebut.

Jenis Gradasi Agregat
  • AGREGAT BERGRADASI MENERUS
    Didefinisikan jika agregat yang semua ukuran butirnya ada dan
terdistribusi dengan baik. Agregat ini lebih sering dipakai
dalam campuran beton. Untuk mendapatkan angka pori yang
kecil dan kemampatan yang tinggi sehingga terjadiinterlocking
yang baik, campuran beton membutuhkan variasi ukuran butir
agregat

  • AGREGAT BERGRADASI SERAGAM
    Gradasi seragam adalah gradasi agregat dengan ukuran butir yang hampir sama. Gradasi seragam ini disebut juga gradasi terbuka (open graded) karena hanya mengandung sedikit agregat halus sehingga terdapat banyak rongga/ ruang kosong antar agregat. Campuran beraspal dengan gradasi ini memiliki stabilitas yang tinggi, agak kedap terhadap air dan memiliki berat isi yang besar.

  • AGREGAT BERGRADASI SENJANG
    Gradasi senjang adalah gradasi agregat dimana ukuran agregat yang ada tidak lengkap atau ada fraksi agregat yang tidak ada atau jumlahnya sedikit sekali. Campuran beraspal dengan gradasi ini memiliki kualitas peralihan dari keadaan campuran dengan gradasi yang disebutkan di atas.


sekian.............
semoga pelajaran yang ada di blog saya bisa bermanfaat buat anda semua.... aamiin yaa rabbal....

Sabtu, 12 November 2016

KEDUDUKAN ASAS PANCASILA DALAM NEGERI RI

MAKALAH
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
“ KEDUDUKAN ASAS PANCASILA DALAM NEGERI RI”
 
DISUSUN OLEH :
ZULFAHMI

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS AL MUSLIM
2016

MAKALAH UNSUR UNSUR KETAHANAN NASIONAL

MAKALAH
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
 
"UNSUR UNSUR KETAHANAN
 
NASIONAL"


DISUSUN OLEH :
ZULFAHMI
1503010044

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS AL MUSLIM
2016

SISTEM TRANSPORTASI, Editing Site

SISTEM TRANSPORTASI

DISUSUN OLEH
ZULFAHMI
1503010044

DOSEN PEMBIMBING
KUMITA ST.MT.,

UNIVERSITAS ALMUSIM BIREUEN
FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK SIPIL
2015/2016

BAB I

Jumat, 11 November 2016

Renungan

Renungan 'Pasrah Diri' 

oleh Alm. Ustadz Jefri Al-Buchori

Wahai diriku..
Tuhanmu telah berjanji
Bahwa akan ada ujian yang datang menerpa kehidupan kita..
Tapi sering kali kita menganggap bahwa yang nama nya ujian itu adalah sebuah kesusahan dan pada akhirnya kita tidak pernah menganggap bahwa kesenangan itu juga adalah sebuah ujian. Padahal jelas Al-Qur'an ber-Firman :
"Bahwa kesenangan adalah ujian dan kesusahan juga adalah ujian"
Disinilah perlunya cerdas Akhirat bukan hanya cerdas Dunia. Ingat hakikat dari sebuah ujian itu adalah untuk meningkatkan kualitas kedudukan seseorang dihadapan TuhanNya.
Ujian bukan untuk melemahkan tapi untuk membuat semakin kita menjadi kuat.
Pasrahh...
Pasrah disini bukan berarti engkau putus asa tapi pasrah sesuai dengan syari'at. Engkau memasrahkan segala sesuatunya kepada Allah setelah engkau berusaha.
فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ
“Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah” (QS. Ali Imron: 159).
Kalau engkau sudah ber 'Azam kalau kita sudah berusaha maka serahkan hasil akhirnya kepada Allah. Kita memang diberi kekuatan untuk bisa berikhtiar tapi Allah punya kemauan.
إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
''Innallaha ala kulli syai'in qadir '' (QS.3 Ali 'Imron ayat 165)
"Sesungguhnya Allah punya hak untuk melakukan apapun yang menjadi kehendak Allah."
Satu hal ingat yang mesti disadari oleh kita adalah apa? Sesuatu yang kita benci belum tentu itu adalah yang buruk dan sesuatu yang kita cintai dan itu juga belum tentu adalah yang baik.
Tidak akan lama kita tinggal didunia ini. Dunia hanya seperti sebuah terminal artinya tidak akan ada manusia yang mau tinggal di terminal seindah apapun terminal itu.
وَلَلآخِرَةُ خَيْرٌ لَكَ مِنَ الأولَى
"Walal-akhiratu khayrun laka mina al-ula" (Q.S 93 Ad-Dhuha ayat 4)
"Dan sesungguhnya akhirat itu jauh lebih baik dari pada permulaan artinya adalah dunia"
Dan perlu diingat lagi bahwa dunia hanyalah alam pelintasan roh saja.
Kita akan wafat..
Kita akan kembali kepada Allah..
Kita akan meninggalkan jasad kita..
Dan semoga saat kita meninggalkan jasad kita. kita meninggalkan begitu banyak kebaikan.
Kebaikan yang diterima..
Kebaikan yang diridhoi..
Kebaikan yang mendatangkan kesenangan..
Bagi orang-orang yang ada disekeliling kita.

Subhanaallah
Terinspirasi dan sangat bermanfaat bagi saya mendengarkan renungan pasrah diri dari Alm. Uje
Semoga beliau ditempatkan diSyurga Nya Allah
آمِيّنْ... آمِيّنْ آمِّيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ


Pengujian Material Perkerasan Jalan

Pengujian Material Jalan

Structural Engineering and Building Material Technology, Civil Engineering , Almuslim University, Bireuen , Aceh. 

MATERIAL PERKERASAN JALAN

1.BAHAN PENGIKAT
  A. ASPAL 










 B. SEMEN











 
2.BAHAN PENGISI
   A. AGREGAT
a. KERIKIL/BATU PECAH










 b. PASIR











 c. DUST/ABU










MATERIAL PERKERASAN JALAN

BAHAN PENGIKAT
  1. 1. ASPAL
Definisi :
  • BITUMEN adalah Zat perekat berwarna hitam (gelap) dari proses alam dan buatan, mengandung hidrokarbon : Aspal, tar, pitch.
  • ASPAL adalah suatu bahan pengikat yang berwarna hitam atau coklat tua.berbentuk padat atau semi padat, dimana unsur utamanya adalah bitumen yang tcrjadi secara alami atau diperoleh dari hasil penyulingan minyak bumi, Krebs dan Walker (1971).
  • TAR (CAIR ATAU SEMI PADAT) merupakan hasil kondensat dalam destilasi destruktif dari batu bara, minyak bumi dan material organik lainnya (hitam & coklat).
  • PITCH (PADAT) merupakan bahan residu dari fraksional TAR yg cair bila dipanaskan.


  1. 2.ASPAL
  • Komposisi aspal mempengaruhi sifat-sifat aspal.
  • Ada dua komponen utama yaituasphaltenese dan maltenese.
  • Asphaltense merupakan komponen padat (solids) sedangkan maltense merupakan komponen cair aspal.
  • Maltense terdiri dari resin dan oils.
  • Resin adalah cairan berwarna kuning - coklat tua, mudah menguap dan memberi sifat adhesi aspal.
  1. 3. ASPAL
  • Kendaraan yang melaju di atas permukaan jalan aspal akan membebani struktur perkerasan di bawahnya.
  • Lapis permukaan jalan aspal merupakan bagian yang langsung bersentuhan dengan roda kendaraan
  • Lapis permukaan jalan aspal dapat dibuat satu lapis saja atau dua lapis.
  • Jika dibuat satu lapis saja maka seluruh lapisan tersebut berfungsi struktural artinya harus mampu mendukung beban roda kendaraan.
  • Namun, apabila dibuat menjadi dua lapis maka lapis permukaan terdiridari lapis aus (wearing course) dan lapis struktural (binder course).
  1. 4. ASPAL
  • Lapis aus dirancang untuk membentuk permukaan jalan yang rata dan kesat (tidak licin) sehingga tidak memiliki kekuatan struktural.
  • Sedangkan binder course memang dirancang untuk mendukung beban lalulintas yang membebani jalan.
  • Beban lalulintas terutama didukung oleh agregat. Agar agregat tidak “lari” pada saat beban kendaraan bekerja maka diperlukan bahan ikat berupa ASPAL
  • Tetapi baik lapis aus maupun binder course tersusun dari agregat dan aspal.
  • Meskipun kontributor utama kekuatan jalan aspal berasal dari agregat, tetapi aspal juga memberi kontribusi terhadap daya dukung jalan yaitu dalam bentuk kekuatan tarik.
  • Produksi beragam jenis aspal buatan dimaksudkan untuk kemudahan pelaksanaan di lapangan.
  • Pelaksanaan pengaspalan dimungkinkan mengalami kendala-kendala lapangan atau kondisi pekerjaan yang spesifik antara lain disebabkan skala pekerjaan, cuaca dan fungsi jalan.
  • Oleh karena itu pemahaman terhadap jenis-jenis aspal sangat bermanfaat untuk pemilihan jenis aspal ataupun cara pelaksanaan pengaspalan.

  1. 5. ASPAL
Sukirman (1992) menyatakan bahwa aspal yang dipergunakan dalam konstruksi perkerasan jalan rnempunyai fungsi untuk :
  • Bahan pengikat, mengikat antara aspal dan agregat serta antar aspal itu sendiri.
  • Bahan pengisi, mengisi rongga antar butir dan pori yang ada pada agregat.
  • Aspal haruslah mempunyai daya tahan terhadap cuaca, mernpunyai adhesi dan kohesi yang baik serta memberikan sifat elastis yang baik.
  • Proporsi komponen-komponen aspal berbeda menurut asal dan proses produksi aspal, sehingga kualitas aspal cukup beragam.
  • Aspal dapat dikelompokkan berclasarkan, asalnya,
  1. 6. ASPAL
Aspal Buatan/Aspal Minyak yang berasal dari prosesdestilasi minyakbumi.
1. Aspal Keras (AC,Asphalt Cement).

2. Aspal Cair (Liquid Asphalt)
  
    Keterangan: Asal : AC + gasoline/solar/Kerosin

3. Aspal Emulsi (Emulsion Asphalt)

    Keterangan: Asal : AC + air + emulgator

Aspal Alam

1. Aspal danau

    Keterangan: Terdapat di Trinidad dan Bermuda

2. Aspal batuan

    Keterangan: Aspal Buton (Asbuton atau Butas).

  • PENGUJIAN ASPAL KERAS (AC)
  1. Aspal yang akan digunakan pada konstruksi jalan harus diuji lebih dulu di laboratorium.
  2. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengetahui bahwa aspal yang akan digunakan telah memenuhi persyaratan teknik yang ditentukan.
  3. Persyaratan teknis mutlak dipenuhi sebagai upaya menghasilkan konstruksi aspal yang berkinerja baik.
  4. Misalnya aspal harus memenuhi persyaratan kelekatan agregat terhadap aspal sehingga jika digunakan aspal tersebut dapat mengikat agregat secara kuat.

Road pavement

=Surfacing =Binder course
    1. Asphalt mechanics
    2. Concrete

=Base course =Sub-base course =Sub-grade

    1. Soil mechanics




       









 Zulfahmiz994_010044

SEKIAN DAN…

        TERIMA KASIH......

Jumat, 14 Oktober 2016

Kontrak Konstruksi

Pengertian Kontrak Konstruksi Definisi Hak Dan Kewajiban Para Pihak serta Proses Terjadinya Pengaturan Hukum

Pengertian Kontrak Konstruksi adalah – Istilah kontrak kerja konstruksi merupakan terjemahan dari construction contract. Kontrak kerja konstruksi merupakan kontrak yang dikenal dalam pelaksanaan konstruksi bangunan, baik yang dilaksanakan oleh Pemerintah maupun pihak swasta. Salim H.S., Op.Cit. Hal 90.Menurut Pasal 1 Ayat (5) UUJK, Kontrak kerja kostruksi merupakan: “Keseluruhan dokumen yang mengatur hubungan hukum antara pengguna  jasa  dan penyedia jasa dalam penyelenggaraan pekerjaan  konstruksi”.

Dalam kenyataan sehari-hari, istilah kontrak konstruksi sering juga disebut  dengan perjanjian pemborongan.

Definisi Kontrak Konstruksi Menurut Para Ahli
Istilah pemborongan dan konstruksi mempunyai keterikatan satu  sama lain. Istilah pemborongan memiliki cakupan yang lebih luas dari  istilah konstruksi. Hal ini disebabkan karena istilah pemborongan dapat saja berarti bahwa yang dibangun tersebut bukan hanya konstruksinya, melainkan dapat juga berupa pengadaan barang saja, tetapi dalam teori dan praktek hukum kedua istilah tersebut dianggap sama terutama jika terkait dengan istilah hukum/kontrak konstruksi atau hukum/kontrak pemborongan. Jadi dalam hal ini istilah konstruksi dianggap     sama,     karena     mencakup     keduanya     yaitu     ada     konstruksi (pembangunannya) dan ada pengadaan barangnya dalam pelaksanaan pembangunan. Munir Fuady. Kontrak Pemborongan Mega Proyek (Bandung:Citra Adtya Kartini,1998). Hal12.

Menurut R. Subekti perjanjian pemborongan adalah perjanjian dimana pihak yang satu, si pemborong mengikatkan diriuntuk menyelenggarakan suatu pekerjaan  bagi  pihak  yang  memborongkan denganmenerima  suatu  harga yang ditentukan. R. Subekti, Aneka Perjanjian (Bandung : Alumni, 1985). Hal 57.

Dalam  KUH  Perdata  ,  perjanjian  pemborongan  disebut   dengan istilah pemborongan pekerjaan, sebagaimana yang dinyatakan dalam Pasal    1601 (b) KUH Perdata bahwa : “Perjanjian peborongan adalah perjanjian dengan mana pihak satu (sipemborong) mengikatkan diri untuk menyelenggarakan suatu pekerjaan bagi pihak lain (pihak yang memborongkan) dengan menerima suatu harga yang ditentukan”.

Menurut Mariam Darus Badrulzaman, dilihat dari sistem hukum maka kontrak bangunan merupakan salah satu komponen dari hukum bangunan (construction law, bouwrecht). Istilah construction law biasa dipakai dalam kepustakaan anglo saxon, sedangkan bouwrecht lazim dipergunakan dalam kepustakaan Hukum Belanda. Dengan demikian, yang dinamakan hukum bangunan adalah seluruh perangkat peraturan perundang-undangan yang bertalian dengan bangunan meliputi pendirian, perawatan, pembongkaran, penyerahan, baik bersifat perdata maupun publik/administratif. H. Mohammad Amari dan Asep Mulyana., Op.Cit. Hal 104.

Dalam kontrak konstruksi, sebagaimana kontrak pada umumnya akan menimbulkan hubungan hukum maupun akibat hukum antara para pihak yang membuat perjanjian. Hubungan hukum merupakan hubungan antara pengguna  jasa dan penyedia jasa yang menimbulkan akibat hukum dalam bidang konstruksi. Akibat hukum, yaitu timbulnya hak dan kewajiban diantara para pihak. Momentum timbulnya akibat itu adalah sejak ditandatanganinya kontrak konstruksi oleh pengguna jasa dan penyedia jasa. Dengan demikian dapat disimpulkan,  bahwa  unsur-unsur  yang  harus  ada  dalam kontrak       konstruksi adalah: Salim H.S., Op.Cit. Hal 91.

1.    Adanya subjek, yaitu pengguna jasa dan penyedia jasa;
2.    Adanya objek, yaitu konstruksi;
3.    Adanya dokumen yang mengatur hubungan antara pengguna jasa dan penyedia jasa.

Pengaturan Hukum Tentang Kontrak Konstruksi
Penyelengaraan pengadaan bidang konstruksi di Indonesia telah diatur secara khusus dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi. Dari segi substansinya, kecuali mengenai segi-segi hukum kontrak, undang-undang ini cukup lengkap mangatur pengadaan jasa konstruksi. Y. Sogar Simamora., Op.Cit. Hal 213.

Undang-undang ini dibuat pada masa reformasi. Latar belakang    lahirnya undang-undang ini karena berbagai peraturan perunang-undangan yang berlaku belum berorientasi pada pengembangan jasa konstruksi yang sesuai dengan karakteristiknya. Hal ini mengakibatkan kurang berkembangnya iklim usaha yang mendukung peningkatan daya saing secara optimal maupun bagi kepentingan masyarakat. UUJK ditetapkan pada tanggal 7 Mei 1999 . ketentuan terdiri atas 12 bab dan 47 pasal.Salim H.S., Op.Cit. Hal 91-92

Pengaturan lebih lanjut dari undang-undang ini tertuang dalam tiga peraturan pemerintah yaitu : Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2000 tentang Usaha dan Peran Serta Masyarakat Jasa Konstruksi (PP No. 28/2000) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2000 (PP No. 4/2010), Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi (PP No. 29/2000) sebagaiman telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2010 (Perpres No. 59/2010), dan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Pembinaan Jasa Konstruksi (PP No. 30/2000).Y. Sogar Simamora., Op.Cit. Hal 214.

Dalam kaitannya dengan pengadaan jasa konstruksi, tata cara dan prosedur pengadaan barang dan jasa untuk kepentingan instansi Pemeritah, telah diatur dalam Keputusan Presiden (Keppres) No. 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang telah disempurnakan melalui Peraturan Presiden (Perpres) No. 54 Tahun 2010. Kemudian Perpres No. 54 Tahun 2010 diubah melalui Peraturan Presiden (Perpres) No. 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas Perpres No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Selain itu, terkait dengan izin usaha konstruksi dalam hal ini terdapat Peraturan Daerah (Perda) Kota Medan Nomor 23 Tahun 2002 dan Peraturan Daerah Kabupaten Asahan Nomor 35 Tahun 2008 tentang Retribusi  Izin Usaha Jasa Konstruksi.

Peserta Dalam Kontrak Konstruksi
Para pihak yang terlibat dalam pelaksanaan kontrak konstruksi, adalah sebagai berikut :

1. Pihak Pengguna Jasa,
Pihak pengguna jasa sering juga disebut sebagai pemeberi tugas, yang memborongkan, pemimpin proyek, dan lain-lain. Pengguna jasa adalah pereseorangan  atau  badan  pemberi  tugas  atau  pemilik  pekerjaan/proyek  yang memerlukan  layanan  jasa   konstruksi.Salim H.S., Op.Cit. Hal 95.

Pengguna  jasa  mempunyai  hubungan dengan para perencana konstruksi, pelaksana konstruksi, dan pengawas konstruksi. Yang dimaksud dengan Pengguna jasa adalah:

1.    orang perorang;
2.    badan usaha, baik badan hukum maupun tidak berbadan hukum; dan
3.    badan yang bukan badan usaha tapi berbadan hukum, yaitu pemerintah dan atau lembaga negara dimana pemerintah dan atau lembaga negara dengan menggunakan anggaran yang telah ditentukan baik dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

2. Pihak Penyedia Jasa
Pihak penyedia jasa sering juga disebut sebagai kontraktor, pemborong, rekanan, dan lain-lain. Dengan berlakunya UUJK, maka telah dirumuskan pengertian jasa konstruksi. Pengertian jasa konstruksi senagaimana yang dinyatakan dalam Pasal 1 Angka 1 UU Jasa Konstruksi tersebut , menunjukkan bahwa hubungan hukum yang diatur dan diakui oleh Negara ada tiga yaitu perencanaan, pelaksanaan pekerjaan, dan pengawasan.

Dalam hal kontrak pengadaan jasa konstruksi, khususnya yang dilakukan oleh Pemerintah telah diatur dalam ketentuan Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Adapun pihak-pihak atau peserta yang terlibat dalam Pengadaan Barang/Jasa oleh Pemerintah berdasarkan Pasal 7 dan 19 Perpres No. 54 Tahun 2013 adalah sebagai berikut :

1.    PA/KPA
Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA adalah Pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran Kementrian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah atau Pejabat yang disamakan pada institusi lain Pengguna APBN/APBD.   Sedangkan   Kuasa   Pengguna   Anggaran   yang  selanjutnya disebut KPAadalah Pejabat yang ditetapkan oleh PA untuk menggunakan APBN atau ditetapka oleh Kepala Daerah untuk menggunakan APBD
2.    PPK
Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK adalah  pejabat yang ditetapkan PA/KPA untuk bertanggung jawab atas pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa.
3.    ULP/ Pejabat Pengadaan
Unit Layanan Pengadaan yang selanjutnya disebut ULP adalah unit organisasi pemerintah yang berfungi melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa yang bersifat permanen, dapat berdiri sendiri atau melekat pada unit yang sudah ada. Sedangkan Pejabat Pengadaan adalah personil yang memiliki Sertifikat Keahlian Pengadaan Barang/Jasa yang melaksanakan pengadaan barang/jasa.
4.    Panitia/ Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan
Panitia/ Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan adalah panitia/pejabat yang ditetapkan oleh PA/KPA yang bertugas memeriksa dan menerima hasil pekerjaan.
5.    Penyedia Barang/Jasa
Penyedia Barang/Jasa adalah badan usaha atau orang perseorangan yang menyediakan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Konsultasi/Jasa Lainnya.

Hak Dan Kewajiban Para Pihak Dalam Kontrak Konstruksi
Dalam setiap perjanjian atau kontrak yang melibatkan dua pihak pastilah menimbulkan hak dan kewajiban atau tugas dan kewenangan bagi para pihak. Hak bagi satu pihak merupakan kewajiban (prestasi) yang harus dilaksanakan oleh pihak lainnya. Demikian pula dalam kontrak kerja konstruksi terdapat dua pihak yaitu pengguna jasa dan penyedia jasa konstruksi, yang mana masing-masing pihak memiliki hak dan kewajiban sebagaimana telah diuraikan diatas dan merupakan prestasi yang harus dilakukan.

Hak pengguna jasa konstruksi adalah memperoleh hasil pekerjaan konstruksi, sesuai dengan klasifikasi dan kualitas yang diperjanjiakan. Dalam Pasal 18 ayat (1) UUJK, kewajiban pengguna jasa dalam suatu kontrak mencakup:

1.    Menerbitkan dokumen tentang pemilihan penyedia jasa yang memuat ketentuan-ketentuan secara lengkap, jelas dan benar serta dapat dipahami;
2.    Menetapkan penyedia jasa secara tertulis sebagai hasil pelaksanaan pemilihan;
3.    Memenuhi ketentuan yang diperjanjikan dalam kontrak kerja konstruksi.

Adapun kewajiban dari penyedia jasa konstruksi adalah mencakup :

1.    Menyusun dokumen penawaran berdasarkan prinsip keahlian untuk disampaikan kepada pengguna jasa;
2.    Melaksanakan pekerjaan konstruksi sebagaimana yang telah diperjanjikan.

Hak penyedia jasa konstruksi adalah memperoleh informasi dan menerima imbalan jasa dari pekerjaan konstruksi yang telah dilakukannya. Informasi yang dimaksud merupakan doumen secara lengkap dan benar yang harus disediakan oleh pengguna jasa untuk penyedia jasa konstruksi sehingga dapat melakukan sesuai dengan tugas dan kewajibannya H. Mohammad Amaridan Asep Mulyana, Op.Cit. Hal 107.

Dalam kontrak pengadaan barang/ jasa oleh Pemerintah, kontrak tersebut merupakan perikatan antara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dengan penyedia barang/jasa. Jika mengacu pada rumusan ini maka pejabat yang mewakili pemerintah dan karenanya berwenang menandatangani kontrak pengadaan adalah PPK. Pejabat inilah yang bertanggung jawab atas akibat hukum dari kontrak yang ditandatangani. Dalam Perpres No. 54 Tahun 2010 terdapat lampiran tentang Tata Cara Pemilihan Penyedia Pekerjaan, dimana dalam lampiran tersebut terdapat ketentuan mengenai hak dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh PPK dan Penyedia dalam melaksanakan kontrak, meliputi:

1.    Hak dan kewajiban PPK :
o    Mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia;
o    Meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh penyedia;
o    Membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam kontrak yang telah ditetapkan kepada penyedia;
o    Memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh penyedia untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan kontrak.
2.    Hak dan kewajiban Penyedia :
o    Menerima pembayaran untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan  harga yang telah ditentukan dalam kontrak;
o    Berhak meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari PPK untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan kontrak;
o    Melaporkan pelaksanaan peerjaan secara periodic kepada PPK;
o    Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam kontrak;
o    Memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PPK;
o    Menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam kontrak;
o    Penyedia harus mengambil langkah-langkah yang cukup memadai untuk melindungi lingkungan tempat kerja dan membatasi perusakan dan gangguan kepada masyarakat maupun miliknya akibat kegiatan penyedia.

Proses Terjadinya Kontrak Konstruksi
Dalam proses terjadinya suatu kontrak konstruksi terdapat tahapan-tahapan yang harus dilakukan oleh para pihak. Seperti kontrak pada umumnya, tentu saja diawali dengan adanya 2 (dua) pihak atau lebih yang sepakat untuk mengadakan suatu perjanjian pengadaan pekerjaan konstruksi. Proses terjadinya kontrak konstruksi dimulai dengan proses pemilihan pihak kontraktor atau penyedia jasa oleh pihak pengguna jasa. Adapun tahapan-tahapan yang harus dilalui dalam proses terjadinya kontrak kontruksi berdasarkan Perpres Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah adalah sebagai berikut.

A. Pemberitahuan atau Pengumuman
Pada umumnya pengguna jasa akan terlebih dahulu membuat  pengumuman  atau  pemberitahuan dengan  membuka  penawaran  melalui  suatu pelelangan untuk mencari penyedia jasa yang sanggup untuk melaksanakan pekerjaan. Pengumuman dilakukan diumumkan paling kurang diwebsite K/L/D/I, dan papan pengumuman resmi untukmasyarakat serta Portal Pengadaan Nasional melalui LPSE,sehingga masyarakat luas dan dunia usaha yang berminat danmemenuhi kualifikasi dapat mengikutinya (Pasal 36 ayat (3) Perpres No. 54 Tahun 2010). Pelelangan biasanya dibagi 2 (dua) yakni pelelangan umum dan pelelangan  terbatas.  Pada  prinsipnya  kedua  jenis  pelelangan  tersebut   sama, perbedaannya hanya terletak pada jumlahnya saja. Ibid. Hal 140

Dalam hal ini juga dijelaskan mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan tempat lokasi proyek atau pekerjaan, dimana tempat pendaftaran dan batas  waktu pendaftaran,  dimana  dan  kapan  saat pelelangan  akan   diadakan. Sri  Soedewi  Masjchun  Sofwan.Hukum  Bangunan.  Perjanjian  Pemborongan   Bangunan (Yogyakarta : Liberty, 1982). Hal 8.

Bagi  pihak penyedia jasa atau kontraktor yang berminat untuk melaksanakan pekerjaan tersebut dapat mendaftar secara tertulis dengan memasukkan dokumen penawaran sesuai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan dalam pengumuman untu ikut sebagai peserta pelelangan (tender).

Selanjutnya pejabat pemilihan penyedia jasa akan melakukan evaluasi terhadap dokumen penawaran yang masuk. Pada fase penawaran, pejabat pemilihan wajib melakukan penilaian terhadap semua penawaran yang masuk. Unsur yang dinilai meliputi segi administrasi, teknis dan harga, menagcu pada keriteria, metode dan tatacara yang telah ditetapkan dalam dokumen pemilihan penyedia jasa.

B. PersyaratanKualifikasi dan Klasifikasi
1. Kualifikasi
Kualifikasi merupakan proses penilaian kompetensi dankemampuan usaha serta pemenuhan persyaratan tertentulainnya dari Penyedia Barang/Jasa (Pasal 56 ayat (1) Perpres 54 Tahun 2010). Dalam tahap kualifikasi ditentukan juga beberapa persyaratan bagi penyedia jasa yakni : Y. Sogar Simamora., Op.Cit. Hal 142.

•    Penyedia  jasa  harus  memiliki  surat  izin  usaha  pada  bidang   usahanya (IUJK);
•    Mempunyai kapasitas menandatangani kontrak pengadaan;
•    Tidak masuk daftar hitam dan tidak dalam pengawasan pengadilan;
•    Tidak bangkrut/pailit;
•    Kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan dan/atau direksinya tidak sedang menjalani sanksi pidana.

Kualifikasi dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu prakualifikasi atau pascakualifikasi, berikut penjelasannya :

a) Prakualifikasi
Sebelum menentukan pihak pemenang yang dipilih untuk mengerjakan pekerjaan konstruksi tersbut, terlebih dahulu dilakukan prakualifikasi terhadap calon-calon penyedia jasa yang ada. Prakualifikasi merupakan proses penilaian kualifikasi yang dilakukan sebelum pemasukan penawaran. Berdasarkan Perpre No. 54 Tahun 2010, prakualifikasi dilaksanakan untuk pengadaan sebagai berikut:

•    Pemilihan penyedia jasa konsultasi;
•    Pemilihan penyedia barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya yang bersifat kompleks melalui pelelangan umum;
•    Pemilihan penyedia barang/pekerjaan kontruksi/jasa lainnya yang menggunakan metode penunjukan langsung, kecuali untuk penanganan darurat.
Perbuatan prakualifikasi ini dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan dasar perusahaan, baik yang berbentuk badan hukum, maupun yang tidak bentuk badan hukum dimana mereka mempunyai usaha pokok berupa pelaksanaan pekerjaan pemborongan, konsultasi, dan pengadaan barang/jasa lainnya. Fuady, Munir. Op.Cit. Hal 170.

b) Pascakualifikasi
Pascakualifikasi merupakan proses penilaian kualifikasi yang dilakukan setelah pemsukan penawaran. Berdasarkan Perpres No. 54 Tahun 2010 Pasal 56 ayat (9), pascakualifikasi dilaksanakan untuk pengadaan sebagai berikut :

•    Pelelangan Umum, kecuali Pelelangan Umum untukPekerjaan Kompleks;
•    Pelelangan Sederhana/Pemilihan Langsung; dan
•    Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi Perorangan.


2. Klasifikasi
Klasifikasi adalah bagian dari kegiatan registrasi untuk menetapkan penggolongan perusahaan pemborong di bidang jasa pemborongan/konstruksi sesuai bidang dan sub bidang pekerjaan atau penggolongan profesi    keterampilan dan keahlian kerja orang perseorangan di bidang jasa pemborongan tersebut. Klasifikasi usaha jasa pemborongan/konstruksi terdiri dari: Mohammad Amari dan Asep N. Mulyana. Op.Cit. Hal 28.

1.    Klasifikasi usaha bersifat umum, diberlakukan kepada badan usaha yang mempunyai kemampuan untuk melaksanakan satu atau lebih bidang pekerjaan. Bidang usaha jasa pemborongan yang bersifat umum ini harus memenuhi kriteria mampu mengerjakan bangunan konstruksi atau bentuk fisik lain, mulai dari penyiapan lahan sampai penyerahan akhir atau berfungsinya bangunan konstruksi.
2.    Klasifikasi usaha bersifat spesialis, diberlakukan kepada usaha orang perseorangan dan atau badan usaha yang mempunyai kemampuan hanya melaksanakan satu sub bidang atau satu bagian subbidang pekerjaan. Badan usaha jasa pemborongan/konstruksi yang bersifat spesialis ini harus memenuhi criteria mampu mengerjakan bagian tertentu dari bangunan konstruksi atau bentuk fisik lain.
3.    Klasifikasi usaha orang perseorangan yang berketerampilan kerja tertentu, diberlakukan kepada usaha orang perseorangan yang mempunyai kemampuan hanya melaksanakan suatu keterampilan tertentu. Badan  usaha jasa pemborongan ini mampu mengerjakan subbagian pekerjaan pemborongan dan bagian tertentu bangunan konstruksi dengan menggunakan teknologi sederhana.

Pelaksanaan klasifikasi dan kualifikasi usaha orang perorangan dan badan usaha dapat dilakukan oleh asosiasi perusahaan yang telah mendapat akreditasi dari lembaga. Tujuan diadakannya standarisasi klasifikasi dan kualifikasi jasa pemborongan/konstruksi yaitu untuk mewujudkan standar produktivitas dan mutu hasil kerja sehingga mendorong berkembangnya tanggung jawab profesional di antara para pihak. Ibid. Hal 31.

C. Pelelangan dan Pelulusan.
Dalam melaksanakan pemilihan penyedia barang/jasa pemborongan, pejabat pengadaan harus terlebih dahulu menetapkan metode pemilihan penyedia barang/jasa, metode penyampaian dokumen, metode evaluasi penawaran, metode penilaian kualifikasi dan jenis kontrak yang paling sesuai dengan pengadaan barang/jasa yang bersangkutan. Untuk pengadaan pekerjaan pemborongan sendiri dapat digunakan metode pelelangan umum, pelelangan terbatas, pemilihan langsung, penunjukan langsung, atau pengadaan langsung. Y. SogarSimamora. Op.Cit. Hal 133.

1.    Pelelangan Umum adalah metode pemilihan penyedia barang/jasa yang dilakukan secara terbuka dengan pengumuman secara luas melalui media massa dan papan pengumuman resmi untuk penerangan umum sehingga masyarakat dunia usaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya.
2.    Pelelangan Terbatas adalah metode pemilihan penyedia barang/jasa yang diumumkan secara luas melalui media massa dan papan pengumuman resmi  dengan  mencantumkan  penyedia barang/jasa  yang  telah diyakini mampu, guna memberi kesempatan kepada penyedia barang/jasa lainnya yang memenuhi kualifikasi.
3.    Pemilihan Langsung adalah pelaksanaan pengadaan barang dan jasa tanpa melalui pelelangan umum atau pelelangan terbatas yang dilakukan dengan membandingkan sebanyak-banyaknya penawaran, sekurang-kurangnya 3 (tiga) penawar dari penyedia barang/jasa yang telah lulus prakualifikasi dan langsung dilakukan negosiasi baik teknis maupun harga.
4.    Penunjukan Langsung adalah metode pemilihan Penyedia Barang/Jasa dengan cara menunjuk langsung 1 (satu) Penyedia Barang/Jasa.
5.    Pengadaan Langsung adalah pemilihan penyedia barang/jasa dengan penunjukan langsung terhadap 1 (satu) penyedia barang/jasa dengan cara melakukan negosiasi baik teknis maupun biaya sehingga diperoleh harga yang wajar dan secara teknis dapat dipertanggungjawabkan.

Ukuran untuk menentukan pelulusan adalah penawaran yang paling menguntungkan bagi Negara dan yang dapat dipertanggungjawabkan sebagai calon pemenang, dengan memperlihatkan keadaan umum dan keadaan pasar, baik untuk jangka pendek atau jangka menengah. Dalam praktek pelaksanaan pelelangan,  penentuan  pelulusan  pelelangan  didasarkan  atas  penawaran   yang terendah yang dapat dipertanggungjawabkan (the lowest responsible bid).Sri Soedewi Masjchun Sofwan, Op.Cit.Hal. 32.

D. Sanggahan dan Penunjukan Pemenang
Dalam Perpres No. 54 Tahun 2010 ditentukan bahwa peserta pemilihan Penyedia  atau  lelang  yang merasa  keberatan  atas  penetapan  pemenang lelang diberikan kesempatan untuk mengajukan sanggahan secara tertulis, selambat- lambatnya dalam waktu 5 (lima) hari kerja setelah pengumuman pemenang lelang (Pasal 82 ayat (1) Perpres No. 54 Tahun 2010). Dalam Pasal 81 ayat (1)  ditentukan bahwa Peserta pemilihan yang merasa dirugikan dapat mengajukan surat sanggahan kepada instansi pemerintah pengguna jasa konstruksi, apabila menemukan :

1.    Penyimpangan terhadap ketentuan dan prosedur yang telah diatur dalam Peraturan Presiden ini dan yang telah ditetapkan dalam dokumen Pengadaan Jasa;
2.    Adanya rekayasa tertentu yang mengakibatkan terjadinya persaingan yang tidak sehat;
3.    Adanya penyalahgunaan wewenang oleh ULP dan/ atau Pejabat yang berwenang lainnya.

Kemudian Pengguna Jasa akan mengeluarkan surat penunjukan penyedia barang/jasa (SPPBJ) sebagai pelaksana pekerjaan yang dilelangkan, dengan ketentuan :

1.    Tidak ada sanggahan dari peserta lelang;
2.    Sanggahan maupun sanggahan banding yang diterima pejabat yang berwenang terbukti tidak benar;
3.    Sanggahan yang diterima melewati waktu masa sanggah atau telah berakhir.

E. Tahap Pembuatan Kontrak
Tahapan selanjutnya adalah pembentukan kontrak antara pihak pengguna jasa atau PPK dengan penyedia jasa yang dinyatakan sebagai pemenang. Para pihak harus segera melengkapi dokumen-dokumen yang diperlukan dalam pembuatan kontrak, setelah semua lengkap maka dikeluarkanlah surat perjanjian (kontrak). selanjutnya para pihak akan saling merevisi, melengkapi isi atau  klausul dalam perjanjian tersebut. Apabila telah terjadi kesepakatan, para pihak wajib menandatangani kontrak tersebut. Selanjutnya kontrak tersebut akan menjadi acuan atau pedoman bagi para pihak untuk melaksanakan pekerjaan.

Berakhirnya Kontrak Konstruksi
Suatu kontrak konstruksi akan berkahir apabila terjadi hal-hal sebagai berikut:

1. Penghentian Kontrak
Penghentian kontrak terjadi apabila pekerjaan sudah selesai dan setelah masa pemeliharaan selesai atau dengan kata lain pada penyerahan kedua dan  harga telah dibayar oleh pihak pengguna jasa. Didalam kontrak konstruksi dikenal adanya dua macam penyerahan yaitu:Djumialdji., Hukum Bangunan  (Jakarta : Rineka Cipta, 1996). Hal 21.

•    Penyerahan  pertama  yaitu  penyerahan  pekerjaan  fisik  setelah     selesai 100%.
•    Penyerahankedua yaitu penyerahan pekerjaan setelah masa pemeliharaan selesai.

Dengan berakhirnya kontrak dalam hal ini, maka pengguna jasa wajib membayar kepada Penyedia sesuai dengan prestasi pekerjaan yang telah dicapai.

2. Pemutusan Kontrak
Berakhirnya suatu kontrak konstruksi dapat disebabkan karena adanya pemutusan kontrak oleh salah satu pihak atau kedua belah pihak dalam kontrak tersebut. Hal ini terjadi sebagai salah satu akibat ketidakterlaksanaan suatu  kontrak konstruksi.Munir Fuady., Op.Cit. Hal 200. Berdasarkan LKPP Nomor 6 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pengadaan Barang/Jasa, pemutusan kontrak kontruksi dilakukan apabila:

1.    kebutuhan barang/jasa tidak dapat ditunda melebihi batas berakhirnya kontrak;
2.    berdasarkan penelitian PPK (Pejabat Pembuat Komitmen), Penyedia tidak akan mampu menyelesaikan keseluruhan pekerjaan walaupun diberikan kesempatan sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan untuk menyelesaikan pekerjaan;
3.    Setelah diberikan kesempatan menyelesaikan pekerjaansampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender sejak masaberakhirnya pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Barang/Jasatidak dapat menyelesaikan pekerjaan;
4.    Penyedia lalai/cidera janji dalam melaksanakankewajibannya dan tidak memperbaiki kelalaiannya dalamjangka waktu yang telah ditetapkan;
5.    Penyedia terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/ataupemalsuan dalam proses Pengadaan yang diputuskan olehinstansi yang berwenang; dan/atau
6.    pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKNdan/atau pelanggararan persaingan sehat dalampelaksanaan Pengadaan dinyatakan benar oleh instansiyang berwenang.

Dalam hal pemutusan kontrak yang dilakukan karena kesalahanPenyedia Jasa, maka dapat disertai sanksi berupa: Y. Sogar Simamora., Op.Cit. Hal 285

1.    Jaminan Pelaksanaan dicairkan;
2.    Sisa Uang Muka harus dilunasi oleh Penyedia atau JaminanUang Muka dicairkan (apabila diberikan);
3.    Penyedia Barang/Jasa membayar denda keterlambatanterhadap bagian kontrak yang terlambat diselesaikansebagaimana ketentuan dalam kontrak, apabila pemutusankontrak tidak dilakukan terhadap seluruh bagian kontrak;
4.    Penyedia dimasukkan dalam Daftar Hitam.

Dalam hal pemutusan Kontrak yang dilakukan karena Pengguna Jasa terlibatpenyimpangan prosedur, melakukan KKN dan/ataupelanggararan persaingan sehat dalam pelaksanaan Pengadaan,maka Pengguna Jasa dikenakansanksi berdasarkan peraturanperundang-undangan. Bertitik dari prinsip proporsionalitas seharusnya sanksi tersebut bersifat fakultatif bukan komulatif. Prinsip proporsionalitas dalam hal ini digunakan untuk menilai apakah kesalahan penyedia jasa secara proporsional layak digunakan sebagai alasan dalam memutus kontrak.Ibid.

Rabu, 12 Oktober 2016

pancasila

PANCASILA SEBAGAI FALSAFAH  BANGSA

 
 
 
 
 
 
 
 
 
DAFTAR ISI

A.Latar Belakang ............................................................................................. 1

B.Rumusan Masalah ..................................................................................... ......... 1

1.Filsafat Pancasila ................................................................................. ......... 1

a.Filsafat .......................................................................................... ......... 1

b.Pancasila .......................................................................................... 2

C.Pendekatan ............................................................................................... .......... 2

D.Pembahasan .............................................................................................. .......... 3

A.Landasan Filosofis Pancasila .............................................................. .......... 3

B.Fungsi Utama Filsafat Pancasila Bagi Bangsa dan Negara Indonesia ...... 4

a.Filsafat Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia .... 4

b.Filsafat Pancasila Sebagai Dasar Negara Republik Indonesia ......... 5

c.Pancasila Sebagai Jiwa Dan Kepribadian Bangsa Indonesia Menurut Dewan Perancang Nasional .............................. 5

C.Bukti Pancasila Sebagai Dasar Falsafah Bangsa Indonesia .................. 5

E.Kesimpulan dan Saran .................................................................................. 6

A.Kesimpulan ............................................................................................. 6

B.Saran ...................................................................................................... 6

F.Referensi ...................................................................................................... 7


PANCASILA SEBAGAI FALSAFAH BANGSA

A.Latar Belakang

Terlahirnya Pancasila sebagaimana tercatat dalam sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia, merupakan sublimasi dan kristalisasi dari pandangan hidup (way of life) dan nilai-nilai budaya luhur bangsa yang mempersatukan keanekaragaman bangsa kita menjadi bangsa yang satu, Indonesia. Berbeda dengan Jerman, Inggris, Perancis, serta negara-negara Eropa Barat lainnya, yang menjadi suatu negara bangsa (nation state) karena kesamaan bahasa. Atau negara-negara lainnya, yang menjadi satu bangsa karena kesamaan wilayah daratan. Latar belakang historis dan kondisi sosiologis, antropologis dan geografis Indonesia yang unik dan spesifik seperti, bahasa, etnik, atau suku bangsa, ras dan kepulauan menjadi komponen pembentuk bangsa yang paling fundamental dan sangat berpengaruh terhadap realitas kebangsaan Indonesia saat ini. Dengan demikian, Pancasila sebagai dasar falsafah Negara Indonesia harus diketahui dan dipahami oleh seluruh bangsa Indonesia agar menghormati, menghargai, menjaga, dan menjalankan nilai-nilai serta norma-norma positif yang terkandung dalam sila-sila pancasila hingga menjadi bangsa yang kuat dalam menghadapi kisruh dalam berbagai aspek sosial, ekonomi, politik baik nasional maupun internasional seperti yang sedang kita alami belakangan ini.

B.Rumusan Masalah

Dengan memperhatikan latar belakang tersebut, agar penulis memperoleh hasil yang diinginkan, maka penulis mengemukakan rumusan masalah yang antara lain :

1.Apakah landasan filosofis Pancasila?

2.Apakah fungsi utama filsafat Pancasila bagi bangsa dan negara Indonesia?

3.Apakah bukti bahwa Pancasila dijadikan sebagai dasar falsafah negara Indonesia?


1. FILSAFAT PANCASILA
    a. Filsafat
    Secara etimologis istilah “filsafat” atau bahasa Inggrisnya disebut “philosophi”  berasal dari bahasa Yunani “philien” (cinta) dan “sophos” (hikmah/kearifan)  atau bisa  juga diartikan “cinta kebijaksanaan”. Makna menurut beberapa tokoh filsafat yaitu :
• Socrates :  peninjauan dalam diri yang bersifat reflektif atau berupa perenungan terhadap azas-azas dari kehidupan adil dan bahagia.
• Plato : filsuf adalah pencinta pandangan tentang kebenaran (vision of truth). Dalam pencarian dan menangkap pengetahuan mengenai ide yang abadi dan tak berubah. Wawasan filsafat terdiri dari beberapa aspek, yaitu :
-Aspek Ontologi (eksistensi),
-Epistemologi (Metode/cara), dan
-Aksikologi (nilai dan estetika). Aliran filsafat juga terbagi atas beberapa sifat yaitu :
    §  Materialisme (kebendaan),
    §  Idealisme / Spiritualisme (ide dan spirit),
    §  Realisme (Realitas).

b. Pancasila
        Pancasila adalah dasar Filsafat Negara Republik Indonesia yang secara resmi disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 dan tercantum dalam UUD 1945, dundangkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tahun II No. 7 bersama dengan UUD 1945. Perkataan Pancasila mula-mula terdapat dalam Kitab Tripitaka milik ajaran moral agama Budha yang kemudian ajaran tersebut diadaptasi oleh orang Jawa. Secara etimologis kata Pancasila berasal dari bahasa Sansakerta yaitu “Panca” (lima) dan “Syila” (Dasar/Sendi). Istilah Pancasila pertama kali digunakan sebagai nama dari 5 unsur dasar negara oleh Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945. Secara ringkas Filsafat Pancasila dapat didefinisikan sebagai refleksi kritis dan rasional Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya secara mendasar dan menyeluruh.

C.Pendekatan
        Pendekatan yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah pendekatan historis. Di dalam makalah ini banyak membahas tentang Historis dari Filsafah Bangsa dari beberapa tokoh Pendekatan Historis ini diperlukan guna menambah pengetahuan akan sejarah dibalik terbentuknya pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum yang ada di Indonesia, dan karenanya mengikat seluruh bangsa dan negara Indonesia untuk melaksanakannya.

D. PEMBAHASA
    A.   Landasan Filosofis Pancasila.
        Pancasila dikenal sebagai filosofi Negara Indonesia. Nilai-nilai yang tertuang dalam rumusan sila-sila Pancasila adalah landasan filosofis yang dianggap, dipercaya dan diyakini sebagai sesuatu kenyataan, norma-norma, nilai-nilai) yang paling benar, paling adil, paling bijaksana, paling baik dan paling sesuai sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia. Menurut Prof. Mr. Drs. Notonagoro dalam pidato Dies Natalis Universitas Airlangga Surabaya pada tanggal 10 November 1955 : “Susunan Pancasila itu adalah suatu kebulatan yang bersifat hierrarchies dan piramidal yang mengakibatkan adanya hubungan organis di antara 5 sila negara kita”. Pernyataan dan pendapatnya tersebut kemudian diterima dan dikukuhkan oleh MPRS dalam Ketetapan No. XX/MPRS/1960 jo. Ketetapan No. V/MPR/1973. Pernyataan tersebut diperkuat juga oleh Ketetapan MPR No. XI/MPR/1978, Pancasila itu merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuh dari kelima silanya. Dikatakan demikian, karena masing-masing sila dari Pancasila itu tidak dapat dipahami dan diberi arti secara sendiri-sendiri. Memahami atau memberi arti setiap sila-sila secara terpisah dari sila-sila lainnya akan mendatangkan pengertian yang keliru tentang Pancasila. Dengan demikian, landasan Filsafat Pancasila merupakan harmonisasi dari nilai-nilai dan norma-norma utuh yang terkandung dalam sila-sila Pancasila, yang bertujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya secara mendasar dan menyeluruh agar menjadi landasan filsafat yang sesuai dengan keperibadian dan cita-cita Bangsa. Adapun bentuk Filsafat Pancasila sendiri digolongkan sebagai berikut :
- Bersifat religius yang berarti dalam hal kebijaksanaan dan kebenaran mengenal adanya kebenaran mutlak yang berasal dari Tuhan Yang Maha Esa (kebenaran religius) dan sekaligus mengakui keterbatasan kemampuan manusia.
-Memiliki arti praktis yang berarti dalam proses pemahamannya tidak sekedar mencari kebenaran dan kebijaksanaan, serta hasrat ingin tahu, tapi hasil pemikiran yang berwujud filsafat pancasila tersebut dipergunakan sebagai pedoman hidup sehari-hari (way of life / weltanschaung) agar mencapai kebahagiaan lahir dan bathin, dunia maupun akhirat (Pancasilais).

B.Fungsi Utama Filsafat Pancasila Bagi Bangsa dan Negara Indonesia
    a.Filsafat Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia.
        Sebagaimana yang ditujukan dalam ketetapan MPR No. II/MPR/1979, maka Pancasila itu adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia, pandangan hidup bangsa Indonesia dan dasar negara kita. Setiap bangsa yang ingin berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas arah serta tujuan yang ingin dicapainya sangat memerlukan nilai-nilai luhur yang dijunjung sebagai pandangan/filsafat hidup. Dalam pergaulan hidup terkandung konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan oleh suatu bangsa, terkandung pikiran-pikiran yang terdalam dan gagasan sesuatu bangsa mengenai wujud kehidupan yang dianggap baik. Pada akhirnya pandangan hidup sesuatu bangsa adalah kristalisasi dari nilai-nilai yang dimiliki bangsa itu sendiri, yang diyakini kebenarannya dan menimbulkan tekad pada bangsa itu untuk mewujudkannya menjadi negara yang sejahtera (Wellfare State).

b.Filsafat Pancasila Sebagai Dasar Negara Republik Indonesia.
        Pancasila dalam kedudukannya ini sering disebut sebagai Dasar Filsafat atau Dasar Falsafah Negara (Philosofische Grondslag) dari negara, ideologi negara atau (Staatsidee). Dalam pengertian ini Pancasila merupakan suatu dasar nilai serta norma untuk mengatur pemerintahan negara atau dengan kata lain Pancasila merupakan suatu dasar untuk mengatur penyelenggaraan negara. Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum, Pancasila merupakan sumber kaidah hukum negara yang secara konstitusional mengatur negara Republik Indonesia beserta seluruh unsur-unsurnya yaitu rakyat, wilayah serta pemerintahan negara. Dalam Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966 ditegaskan, bahwa Pancasila itu adalah sumber dari segala sumber hukum yang antara lain sumber hukum formal, undang-undang, kebiasaan, traktaat, jurisprudensi, hakim, ilmu pengetahuan hukum.

 c.Pancasila Sebagai Jiwa Dan Kepribadian Bangsa Indonesia Menurut Dewan Perancang Nasional.
        Yang dimaksudkan dengan kepribadian Indonesia ialah : Keseluruhan ciri-ciri khas bangsa Indonesia, yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa lainnya. Keseluruhan ciri-ciri khas bangsa Indonesia adalah pencerminan dari garis pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia sepanjang masa. Keperibadian bangsa tetap berakar dari keperibadian individual dalam masyarakat yang pancasilais serta gagasan-gagasan besar yang tumbuh dan sejalan dengan filsafat Pancasila.

C.Bukti Pancasila Sebagai Dasar Falsafah Negara Indonesia
        Bukti yang menyatakan Falsafah Pancasila digunakan sebagai dasar falsafah Negara Indonesia dapat kita temukan dalam dokumen-dokumen historis dan perundang-undangan negara Indonesia, antara lain :
a)      Naskah Pidato Ir. Soekarno tanggal 1 Juni 1945.
b)      Naskah Politik bersejarah, tanggal 22 Juni 1945 alinea IV yang kemudian dijadikan naskah                  rancangan Pembukaan UUD 1945 (Piagam Jakarta).
c)      Naskah Pembukaan UUD Proklamasi 1945, alinea IV.
d)      Mukadimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat (RIS) tanggal 27 Desember 1945, alinea IV.
e)      Mukadimah UUD Sementara Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1950.
f)       Pembukaan UUD 1945, alinea IV setelah Dekrit Presiden RI tanggal 5 Juli 1959.

         Pancasila sebagai dasar filsafat negara Indonesia pada hakikatnya adalah sebagaimana nilai-nilainya yang bersifat fundamental menjadi suatu sumber dari segala sumber hukum dalam negara Indonesia, menjadi wadah yang fleksibel bagi faham-faham positif untuk berkembang dan menjadi dasar ketentuan yang menolak faham-faham yang bertentangan seperti Atheisme dan segala bentuk kekafiran tak beragama, Kolonialisme, Diktatorisme, Kapitalis, dan lain-lain.

E.Kesimpulan dan Saran
1.Kesimpulan
   Setelah memperhatikan isi dalam pembahasan di atas, maka dapat penulis tarik kesimpulan sebagai    berikut:
2. Filsafat Pancasila adalah hasil berpikir/pemikiran yang sedalam-dalamnya dari bangsa Indonesia yang dianggap, dipercaya dan diyakini sebagai sesuatu (kenyataan, norma-norma, nilai-nilai) yang paling benar, paling adil, paling bijaksana, paling baik dan paling sesuai bagi bangsa Indonesia.

3. Fungsi utama filsafat Pancasila bagi bangsa dan negara Indonesia yaitu:
-Filasafat Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia
-Filsafat Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia
-Filsafat Pancasila sebagai jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia

F.Bukti Falsafah Pancasila sebagai dasar falsafah negara Indonesia terbukti secara historis melalui dokumen-dokumen bersejarah dan di dalam perundang-undangan negara Indonesia.

2.Saran
            Warganegara Indonesia merupakan sekumpulan orang yang hidup dan tinggal di negara Indonesia, menghargai menjaga, memahami dan melaksanakan segala hal yang telah dilakukan oleh para pahlawan khususnya dalam pemahaman bahwa falsafah Pancasila adalah sebagai dasar falsafah negara Indonesia. Sehingga kekacauan yang sekarang terjadi ini dapat diatasi dan lebih memperkuat Oleh karena itu sebaiknya warga negara Indonesia harus lebih meyakini atau mempercayai, menghormati persatuan dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia ini.

F.Referensi
-Koentjaraningrat. 1980. Manusia dan Kebudayaan Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia.
-Nopirin. 1980.  Beberapa Hal Mengenai Falsafah Pancasila, Cet. 9. Jakarta: Pancoran Tujuh. -Notonagoro. 1980. Beberapa Hal Mengenai Falsafah Pancasila, Cet. 9. Jakarta: Pantjoran Tujuh.
-Salam, H. Burhanuddin, 1998. Filsafat Pancasilaisme. Jakarta: Rineka Cipta. http://www.asmakmalaikat.com/go/artikel/filsafat/index.htm
http:// www.google.co.id
http://www.goodgovernance-bappenas.go.id/artikel_148.htm
http://  www.teoma.com
http:// www.kumpulblogger.com



TERIMAKASIH SEMOGA INI DAPAT BERMANFAAT BAGI ANDA. **(bagi y memerlukan mohon di aturkan sesuai daftar isinya) **.

Comments System

Disqus Shortname